lulung lunggana foto kompas INDONESIAKININEWS.COM - Abraham " Lulung" Lunggana menceritakan dukanya selama menjadi anggota ...
![]() |
lulung lunggana foto kompas |
INDONESIAKININEWS.COM - Abraham " Lulung" Lunggana menceritakan dukanya selama menjadi anggota DPRD DKI Jakarta hingga akhirnya non-aktif karena ditetapkan sebagai calon anggota DPR RI pada Pemilihan Legislatif 2019.
Salah satu pengalaman duka itu yakni soal kasus uninterruptible power supply (UPS).
Pengadaan alat UPS diketahui merupakan salah satu program pada APBD Perubahan 2014.
Program pengadaan UPS menjadi masalah karena dinilai tidak diperlukan oleh sekolah-sekolah.
Selain itu, harga UPS dinilai terlalu mahal dari harga asli.
Lulung sempat diperiksa berkali-kali oleh Bareskrim Polri karena kasus itu.
Hal itu karena Lulung dulu merupakan koordinator Komisi E, komisi yang memasukkan anggaran pengadaan alat UPS tersebut.
Hal itu menjadi duka bagi Lulung karena kasus UPS hampir menjeratnya.
"Lima tahun kemarin dari 2014, perjalanan yang hampir mengalami pengalaman duka. Ada kasus UPS yang hampir saja menjerat saya, semua orang enggak percaya kalau saya tidak terlibat," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Karena kasus UPS, Lulung mengaku banyak menerima kritik dari masyarakat. Dia juga di-bully di media sosial.
"Saya adalah korban meme, korban hoaks, korban meme pertama di Republik Indonesia ini. Tapi sekarang alhamdulillah, saya melihat orang sudah biasa," kata dia.
Pengalaman duka lainnya yang dialami Lulung yakni pada masa Pilkada DKI Jakarta 2017.
Dia dipecat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) karena tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Hal itu berbeda dengan sikap PPP kubu Djan Faridz yang mendukung Ahok-Djarot. Lulung saat itu merupakan salah satu kader PPP kubu Djan.
PPP diketahui pernah pecah menjadi dua kubu. Adapun kubu lainnya dipimpin Romahurmuziy yang mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada Pilkada DKI 2017.
"Pada tahun 2017, ketika pilkada saya tidak mengikuti perintah DPP, kemudian saya dipecat. Saya berpegang kepada azas partai saya dahulu dan tetap saya disalahkan, saya mendapat hukuman dipecat pada 13 Maret 2017," ucap Lulung.
Setelah dipecat dari PPP, Lulung memutuskan menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN). Dia juga daftar sebagai caleg DPR RI dari PAN pada Pileg 2019.
Kini, nama Lulung telah lolos dalam daftar calon tetap (DCT) caleg DPR RI.
Hal ini mengharuskan dia berhenti dari keanggotaannya di DPRD DKI karena mencalonkan diri dalam pileg lewat partai berbeda.
Saat ini, Lulung masih berstatus non-aktif. Pemberhentiannya yang sah menunggu surat keputusan (SK) Kementerian Dalam Negeri.
Siapa sebenarnya Haji Lulung? Kali ini Tribun menyajikan profilnya.
Idolakan Presiden AS
Lahir di Jakarta, 4 Juli 1959 atau sehari sebelum dikeluarkannya Dekrit Presiden yang berisi pembubaran Badan Konstituante hasil Pemilu 1955 dan penggantian Undang Undang Dasar dari UUD Sementara 1950 ke UUD 1945.
Ayahnya bernama, (alm) Ibrahim Tjilang, purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir pembantu letnan satu.
Diberi nama Abraham karena ayahnya mengidolakan mantan Presiden AS, Abraham Lincoln. Haji Lulung merupakan anak ke-7 dari 11 bersaudara.
Sejak kecil, ia sudah menghadapi pahitnya kehidupan. Pada tahun 1975, saat ia berusia 16 tahun atau masih sekolah SMP, ditinggal wafat ayahnya.
“Penguasa” Tanah Abang
Pada usianya sekarang, memasuki 55 tahun, dia menjadi pengusaha sukses.
Dulunya, dia pengumpul kardus dan barang bekas lainnya di Tanah Abang, demi menghidupi delapan saudara dan ibunya.
Sampai sekarang, Haji Lulung terkenal sebagai “penguasa” di pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu.
Di Tanah Abang, dia menjalankan usaha jasa pengamanan, perparkiran, hingga penagihan utang.
Perusahaannya bernama PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara.
Kontroversi
Melalui perusahaannya itu, dia mengklaim mempekerjakan 7.000 orang. Ayah empat anak ini sempat mencuri perhatian dan membuat kontroversi melalui ucapan slogan, “Meludah saja bisa jadi duit.”
Selain pengusaha, Haji Lulung juga seorang advokat. Dia memiliki advokasi bernama Lunggana advocat & friends. Melalui itu, sarjana hukum ini mengadvokasi pedagang di Tanah Abang.
Di dunia politik, karier Sekretaris Umum Badan Musyawarah Betawi ini melejit setelah bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sekarang, dia mengetuai Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jakarta hingga tahun 2016.
Melalui partai berlambang Kakbah itu, Haji Lulung melenggang sebagai wakil rakyat DKI Jakarta untuk periode 2014-2019.
Saat dilantik sebagai anggota DPRD, Ketua Pemuda Panca Marga DKI Jakarta itu mencuri perhatian publik lantaran mengendarai Lamborghini. Di DPRD-lah, wakil ketua DPRD ini “bermusuhan” dengan Ahok.
Di balik sosoknya yang kerap mencuri perhatian dan membuat kontroversi, Haji Lulung sosok berjiwa sosial.
Dia dikenal seorang filantrofis dan peduli pendidikan agama. Di tiap RW di Jakarta, Haji Lulung kabarnya mendirikan taman pendidikan agama.
S: tribunnews.com