IndonesiaKiniNews.com - Salah satu terduga teroris yang ditangkap di Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (17/5/208) adalah HA (39). Yang cukup m...
IndonesiaKiniNews.com - Salah satu terduga teroris yang ditangkap di Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (17/5/208) adalah HA (39).
Yang cukup mengejutkan adalah, HA tercatat sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) aktif.
Tak hanya itu, HA ternyata juga PNS guru dan mengajar Bahasa Inggris di SMKN 1 Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo.
HA sendiri adalah penduduk asli Probolinggo dari keluarga berpendidikan di Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton.
Almarhum ayah HA adalah mantan kepala sekolah SMAN di wilayah timur Kabupaten Probolinggo.
HA merupakan putra kedua dari tiga saudara.
Pihak keluarga masih meyakini HA tidak terlibat dalam aksi terorisme.
Saat Jawa Pos Radar Bromo mengunjungi rumah asalnya di Karanganyar, Paiton, rumah itu nampak sepi.
Namun, saat masuk pagar, tampak ada dua pemuda yang tengah bekerja di bengkel sepeda motor.
Rupanya, satu dari dua pria itu merupakan adik kandung HA.
Sang adik kandung HA mengatakan, dirinya mendapatkan kabar kakaknya ditangkap lewan pesan WhatsApp.
Kabar itu disampaikan pada ibunya. Mendengar informasi tersebut, sang ibu kaget.
Sebab, ia tidak percaya bahwa anak kandungnya diamankan polisi karena dugaan terorisme.
“Ibu tidak berkenan untuk ditemui karena kondisi masih shock,” ujar pria yang mengenakan celakan jins itu.
Sang adik yang merupakan anak bungsu mengaku, kakaknya merupakan pria yang disiplin. Termasuk ke anak-anaknya.
Meskipun wataknya keras, HA punya sisi kemanusiaan yang tinggi.
HA pernah menjadi relawan saat ada bencana Tsunami Aceh.
“Orangnya disiplin, termasuk ke anak-anaknya. Bahkan, anaknya yang pertama sudah khatam dan hafal Alquran,” terangnya.
Adik HA itu juga menuturkan bahwa kakaknya itu sering menginap di rumah orangtua tersebut.
Karena tinggal di Kota Probolinggo dan mengajar di SMKN Kotaanyar yang jauh.
Jadi, sering saat pulang sekolah langsung mampir dan menginap di rumah Paiton.
“Biasanya, tiga hari sekali menginap di rumah sini,” ujarnya.
Hingga saat ini, diakui sang adik, keluarga belum mendapatkan kabar yang jelas dari pihak kepolisian.
“Saya gak yakin kalau sampai terlibat tindakan terorisme. Saya tidak yakin itu,” tegasnya.
sumber: pojoksatu.id