IndonesiaKiniNews.com - GEROMBOLAN teroris ISIS terus menebar teror dan ancaman di mana-mana. Selain melakukan sejumlah serangan mematikan ...
IndonesiaKiniNews.com - GEROMBOLAN teroris ISIS terus menebar teror dan ancaman di mana-mana.
Selain melakukan sejumlah serangan mematikan terhadap umat Islam di Indonesia dan gereja seperti dilakukan di Surabaya, mereka juga menargetkan sejumlah pembunuhan utama.
Salah satunya dengan menargetkan pembunuhan terhadap Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Keduanya adalah pesepakbola paling sukses saat ini dan mempunyai pengaruh paling besar.
Mereka memang akan menghabisi sejumlah target paling berpengaruh, termasuk untuk membunuh pemain bola yang saat ini menjadi idola, Mohamed Salah.
Teroris memang menebar ancaman dan ketakutan dengan membunuh siapa saja yang dinilai punya pengaruh besar di dunia termasuk di kancah sepak bola.
Messi, Ronaldo, dan Salah merupakan pesepakbola yang paling berpengaruh, saat ini.
Tidak mengherankan kalau akhirnya mereka menargetkan pembunuhan terhadap orang berpengaruh di dunia sepak bola itu.
ISIS mengungkap motif mereka melakukan teror, termasuk di Indonesia karena mereka kehilangan tanah kekuasaan di Syria dan Iraq.
Sebagaimana diulas Mirror, Kamis (17/5/2018), ISIS akan memenggal kepala pemain bintang Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di Piala Dunia di Rusia.
Teroris yang bergabung dalam ISIS memang telah membuat beberapa ancaman tentang turnamen Piala Dunia, yang akan dimulai bulan depan, tapi propaganda terbaru yang mereka sebar di dunia maya adalah salah satu yang paling sakit, sejauh ini.
ISIS meningkatkan seruannya untuk menyerang ketika kelompok teror kehilangan tanah yang mereka kuasai di Syria dan Irak.
Bintang Barcelona, Lionel Messi telah digambarkan sebagai bagian dari ancaman ISIS sebelumnya, tapi sekarang, teroris telah bersumpah untuk memenggal kepala sejumlah pencetak rekor itu.
Baik ia dan pemain depan Real Madrid, Cristiano Ronaldo, dua pemain terbaik di dunia - terlihat disematkan ke tanah dengan kepala mereka diretas di sebuah stadion sepak bola, yang penuh sesak oleh teroris bertopeng.
Darah Anda akan mengisi tanah merupakan poster menunjukkan dua teroris dengan seragam abu-abu membungkuk di atas mereka dan mereka memotong kepala mereka.
Ancaman terbaru ini diungkapkan oleh perusahaan intelijen cyber Sixgill, yang memonitor obrolan ISIS dan menyelidiki Dark Web.
Turnamen yang banyak diantisipasi dimulai 14 Juni.
Sixgill mengungkapkan, poster mengejutkan terbaru, yang dirilis kemarin, oleh kelompok pro-ISIS di app Telegram.
Propaganda terbaru datang setelah keluarga bunuh diri meledakkan diri di Surabaya dan sejumlah kota di Indonesia pada Minggu terakhir.
ISIS mengaku, mereka bertanggung jawab setelah dua gadis berusia sembilan dan 12 berada di antara keluarga yang melakukan aksi bom bunuh diri dengan menewaskan 14 orang, termasuk anak-anak, dalam ledakan di gereja Kristen dan Mapoltabes Surabaya.
ISIS kehilangan tanah di Timur Tengah dan menyerukan penyerang tunggal untuk menyerang sejumlah sasaran.
ISIS dalam ancaman baru bagi penggemar dan pemain di Piala Dunia Rusia 2018 sebagai teroris dengan menenteng senjata mematikan AK47 dan menyerukan hidup atau mati.
Laporan-laporan media di Indonesia mengatakan, teroris menjatuhkan dua anak perempuan dan istrinya dengan mengenakan sabuk bunuh diri, sebelum mereka meledakkan diri di sejumlah lokasi terutama di Mapoltabes Surabaya.
Puluhan ribu pendukung Inggris diperkirakan akan mendasarkan diri mereka di St Petersburg untuk pertandingan final sebulan penuh.
Kota terbesar kedua di Rusia mengingatkan pada adegan serangan ISIS yang mengerikan, ketika sebuah bom koper meledak di bawah tanah pada bulan April, yang menewaskan 14 orang.
Ledakan itu adalah pembalasan atas serangan udara Rusia di Syria karena telah membantu membuat rezim bertekuk lutut.
Propaganda ISIS memang menyebarkan teror melalui dunia maya dan dunia nyata.
Ribuan orang Rusia dari Asia tengah dan sejumlah negara lainnya yang tergabung dalam ISIS memang melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk memperjuangkan ISIS.
Para ahli di Moscow percaya, sekitar 2.400 bergabung dengan rezim ISIS di tahun 2015 saja.
Jumlah itu dianggap bertambah.
Sumber: tribunnews.com