IndonesiaKiniNews.com - Tak disangka! Hanya beberapa jam sebelum meninggal karena diserang teroris di markas Polda ( Mapolda ) Riau, Rabu (...
IndonesiaKiniNews.com - Tak disangka! Hanya beberapa jam sebelum meninggal karena diserang teroris di markas Polda ( Mapolda ) Riau, Rabu (16/3/2018), almarhum sempat mengirim pesan Ramadhan yang mengharukan untuk Wakil Kepala Polri, Komjen Syafruddin.
Dan inilah bunyi pesan WhatsApp terakhir almarhum yang mengharukan tersebut karena isinya doa-doa terbaik jelang datangnya bulan suci Ramadhan.
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّÙ‡ِ الرَّØْÙ…َÙ†ِ الرَّØِÙŠْÙ…,
أالسلام عليكم Ùˆ رØÙ…Ø© الله Ùˆ بركاته
Ya Allah, dipenghujung bulan Sya'ban ini ku kirimkan Do'a utk saudara-2 ku, sahabat-2 ku & orang-2 yg kuhormati serta orang-2 yg kucinta. Beri mereka kesehatan, tawadhu' dalam Iman, dan islam, keluarga yg bahagia, rizki yg barokah, serta terimalah amal ibadahnya dan pertemukanlah mereka dengan Ramadhan yg segera datang ini.
آمِÙŠّÙ†ْ آمِÙŠّÙ†ْ آمِّÙŠْÙ†َ ÙŠَا رَبَّ الْعَالَÙ…ِÙŠْÙ†
Kami sekeluaga mengucapkan :
MARHABAN YA RAMADHAN, MOHON MAAF LAHIR & BATHIN.
H. Auzar & Ke,
Tentu Wakapolri terharu dan teramat sedih dengan pesan terakhir almarhum tersebut.
Syafruddin memang punya kedekatan khusus bersahabat dengan almarhum Auzar.
Ia lantas menulis kesannya tentang kebaikan almarhum.
"25 th persaudaraan saya dengan almarhun Auzar, mulai dari sopir, urus anak-anak, dari kecil sampai dewasa, sampai berumah tangga, dan sampai sekarang almarhum bolak balik Jakarta - Pekan Baru untuk mengurus ibu dan anak2 saya," tulis Komjen Syafruddin dalam testimoninya.
Sosok Ramah dan Sederhana
Inilah sosok Ipda Auzar personel Polda Riau yang meninggal dunia saat penyerangan yang dilakukan empat orang teroris di Mapolda Riau, rabu (16/5/2018).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribunpekanbaru.com, Ipda Auzar merupakan anggota Ditlantas Polda Riau.
Ipda Auzar meninggal setelah ditabrak mobil yang dikemudikan teroris.
Menurut keterangan dari sejumlah orang yang mengenal Ipda Auzar, polisi yang satu ini dikenal baik dan bahkan sangat bagus bersosialisasi.
"Dia sering di kedai kopi bersosialisasi dengan masyarakat, pokoknya orangnya baik. Saya terkejut dengar dia meninggal," ujar Rizal seorang warga Pekanbaru kepada Tribunpekanbaru.com.
Sebagaimana diketahui Ipda Auzar meninggal dan empat terduga teroris juga meninggal pada aksi serangan teroris ke Mapolda Riau Rabu (16/5/2018) tersebut.
Seperti dilansir Tribunnews.com, aksi terorisme kembali terjadi pada hari Rabu ini (16/05/2018)
Suasana Markas Polda Riau (Mapolda) Riau tiba-tiba berubah mencekam kala diserang sejumlah terduga teroris yang mengendarai sebuah mobil Avanza warna putih, sekitar pukul 09.00.
Mobil itu, menurut Doddy Vladimir, wartawan Tribunpekanbaru.com yang berada di lokasi kejadian, langsung menabrak pagar Mapolda Riau.
"Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba turun orang mengenakan topeng langsung membacok anggota polisi yang ada di dekat lokasi kejadian," ungkap Doddy.
Akhirnya, polisi langsung melumpuhkan para pelaku dengan timah panas.
"Ada dua orang pelaku yang ditembak," ungkap Doddy.
Akibat kejadian itu, seorang personil Polda Riau meninggal karena serangan pelaku teror di Mapolda Riau
Adalah Ipda Auzar yang gugur akibat serangan tak berperikemanusiaan ini.
Berikut adalah beberapa fakta terkait meninggalnya sosok Beliau
1. Ipda Auzar dikenal warga sebagai orang yang ramah dan sangat peduli sosial.
Seorang kolega dari Ipda Auzar bernama Muharimin mengatakan, beliau merupakan seorang dengan sosial yang sangat tinggi.
"Beliau aktif berkegiatan di masjid dan aktifitas warga lainnya. Ipda Auzar juga sangat peduli dengan warga sekitar yang membutuhkan," ungkap Muharimin.
Diketahui pula, Ipda Auzar tinggal di lingkungan tersebut belum lama. Baru sekitar lima tahun belakangan.
Sebelumnya, Ipda Auzar lama tinggal di Asrama Polri di Jalan Sisingamangaraja Kota Pekanbaru.
2. Dikenal rajin beribadah
Sosok Ipda Auzar sendiri dikenal oleh orang-orang terdekatnya sebagai sosok yang rajin beribadah,
Bahkan, beliau dikenal sebagai sosok yang kerap menggerakkan warga untuk shalat berjamaah di masjid.
"Paling khas dari beliau adalah, Pak Auzar selalu mengajak orang untuk shalat. Tak terkecuali keluarga, warga sekitar juga sering diajaknya bersama-sama ke masjid ketika waktu shalat tiba," jelasnya.
3. Dikenal sebagai pribadi yang ramah dan komunikatif
Kebaikan sosok Ipda Auzar juga disampaikan oleh tetangganya Heru.
Lelaki berprofesi sebagai ASN di lingkungan Pemprov Riau ini mengatakan, Ipda Auzar merupakan sosok bersahabat di lingkungan Bambu Kuning.
"Beliau mau juga sesekali duduk ngopi di warung-warung dekat rumah bersama dengan anak-anak muda disini," jelasnya.
Heru juga mengaku kaget dengan kabar duka Ipda Auzar.
"Baru beberapa hari lalu beliau duduk ngopi dengan mertua saya. Rasanya kaget juga dengan kabar beliau sudah meninggal," pungkasnya.
4. Kronologi Kejadian
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang melalui Kabid Humas AKBP Sunarto merilis secara resmi soal kronologis kejadian penyerangan terduga teroris ke Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018) pagi.
Dijelaskan Sunarto, sekitar pukul 09.00 WIB, sebuah mobil mini bus warna putih yang ditumpangi beberapa orang tiba-tiba menerobos masuk lewat pagar depan Mapolda Riau.
Saat dicoba diberhentikan, para penumpangnya selanjutnya turun dari mobil. Salah seorang pelaku sambil menenteng senjata tajam samurai menyerang anggota polisi.
Sampai di halaman Mapolda Riau, penumpang turun dan melakuan penyerangan terhadap anggota dengan menggunakan senjata tajam jenis samurai.
Jadi korban
Dua orang anggota polisi terluka kena bacok. Mereka adalah Brigadir Jon Hendri anggota Propam terluka di bagian ibu jari kanan.
Satu lagi adalah Kompol Farid Abdulah, anggota Bidkum Polda Riau terluka di bagian belakang kepala.
Sedangkan mobil terus melaju ke arah pagar samping. Hingga menabrak beberapa orang lainnya.
Mereka adalah dua orang jurnalis yang saat itu sedang bersiap meliput kegiatan ekspos narkoba di halaman Mapolda Riau, juga terluka akibat tertabrak mobil teroris.
Mereka adalah Ryan Rahman, wartawan TV One dan Rahmadi, wartawan MNC TV.
5. Terjadi saat pemusnahan barang bukti narkoba
Tak hanya polisi, beberapa pewarta juga menjadi korban serangan ini.
Keberadaan pewarta ini di Mapolda ini sendiri terkait adanya acara yang akan digelar pihak kepolisian.
Acara tersebut adalah kegiatan terkait pemberantasan peredaran narkoba di Pekanbaru.
Ya, Pagi itu jadwalnya ada pemusnahan barang bukti narkoba di halaman Mapolda Riau.
Akibat adanya serangan terduga teroris ini, wartawan yang datang untuk meliput pun ikut jadi korbannya.
sumber: tribunnews.com