INDONESIAKININEWS.COM - Ahok sama Anies jangan diadu-adu dan dibenturin lah. Kasian Ahoknya Ahok itu hidupnya selama menjabat sebag...
INDONESIAKININEWS.COM - Ahok sama Anies jangan diadu-adu dan dibenturin lah. Kasian Ahoknya
Ahok itu hidupnya selama menjabat sebagai Gubernur DKI norak banget gak kayak Anies yang gaul habis, pergaulannya luas , fasih bahasa inggris, lidahnya bisa dijulurin keluar dan kedalam, pokoknya anies itu adalah goodbener yang menorehkan sejarah dan belum ada duanya
Baru Menjabat dua tahun sebagai gubernur DKI saja , Anies Telah Kunjungi 7 Negara , dan kalau sudah pergi ke luar negeri, anies tuh jadwalnya padat banget melebihi jadwalnya Presiden, Keren kan ?
Hingga berita ini dimuat, Anies sudah ninggalin Jakarta dari tanggal 10 Juli 2019 dan rencananya baru balik kampung jakarta lagi tanggal 18 juli 2019, benar benar mengharumkan nama bangsa Indonesia kan yang anies lakukan ?
Mau tahu gak apa hasil dari jalan jalannya anies ke luar negeri ?
Berkat kecakapan Anies dalam menata kata dan fasih bahasa inggris, Jakarta Akhirnya Berhasil Jadi Tuan Rumah Formula E 2020
"Alhamdulillah, berhasil,” kata Anies yang juga disampaikan lewat akun medsosnya, Minggu (14/72019).
Lalu apa hubungannya coba tugas sebagai seorang Gubernur DKI dengan keberhasilannya melobi pengelola balap mobil Formula E ?
Kagak usah baweel ataupun syirik lah, daripada di di jakarta beliau ini kagak punya prestasi apa apa dan diomelin melulu ama fans jokowi ahok, kan lebih baik punya prestasi yang dikenang sepanjang masa yaitu jadi satu satunya gubernur yang berhasil melobi pengelola balap mobil international Sehingga jakarta berhasil menjadi tuan Formula E 2020
Coba yuk sekarang bandingin ama ahok yang kolot dan norak hidupnya selama jadi Gubernur DKI, pasti kalian kagak tega membacanya entar , bedanya tuh amat jauh sekali ibarat langit ama sumur
1. Ahok tuh pernah diundang ke sebuah Acara PBB di New York, apa sikap ahok coba ? eh dianya malah menolak , alasannya nih baca yeh
"Kenapa saya enggak suka kunjungan ke luar negeri, ke luar kota, atau ke manapun?" ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (18/7/2016).
"Kalau saya ke luar negeri, kemarin diundang ke New York, di PBB katanya, bicara 10 menit. Tapi butuh tiga hari. Ngapain aku bicara 10 menit butuh tiga hari?" kata Ahok.
Ahok tak menghadiri acara PBB itu, dia hanya mengirimkan utusan ke sana. Cara seperti ini sering dilakukan Ahok untuk mengatasi undangan dari acara di luar negeri yang datang ke dirinya.
"Mendingan suruh orang bicara, aku kasih tahu. Atau diundang ke Singapura beberapa kali. Saya mending kirim Pak Oswar (Deputi Gubernur DKI Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup) atau Bu Tuty (Kepala Bappeda). Mereka sudah mengerti apa yang mau saya omongkan," kata Ahok.
Pertimbangan Ahok menolak memenuhi undangan itu adalah karena pertimbangan waktu kerja di Jakarta. Dia merasa pekerjaannya bakal menumpuk bila ditinggal tiga hari atau dua hari. Bahkan waktu liburpun diisi Ahok dengan aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaannya.
"Kalau saya pergi, saya habis dua hari, kerjaan saya menumpuk tidak? Menumpuk," kata Ahok.
Gimana Pembaca Indonesiakininews.com, Ahok norak banget dan kampungan banget kan hidupnya ? mestinya ahok itu bisa meniru anies yang lebih mementingkan kerjaan di luar negeri ketimbang kerjaan di kantor balaikota
2. Ahok ke Belanda karena Tak Enak Selalu Tolak Undangan Wali Kota Rotterdam
Ahok Lebih suka studi banding lewat you tube ketimbang jalan jalan ke luar , kan asli norak beneran nih orang, dikasih kesempatan jalan jalan ke luar negeri malah lebih asyikan belajar di you tube, dasar kampungan loe hok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kunjungan kerja ke Belanda selama lima hari. Ahok mengatakan sebenarnya ia tak perlu ke Belanda karena bisa belajar reklamasi di situs berbagi video Youtube.
"Kita kalau belajar soal reklamasi bisa dari video, biasanya saya belajar di Youtube. Ada video berdurasi 44 menit yang diunggah Belanda yang ngajarin cara reklamasi," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Tapi, ada satu hal yang menurutnya tidak bisa diketahui hanya lewat Youtube, yakni anggaran detail untuk reklamasi.
"Di situ enggak pernah dibuka soal biaya," kata Ahok.
Ahok menjelaskan kunjungan kerjanya ke Belanda karena merasa tidak enak dengan Wali Kota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb, yang sudah tiga kali datang ke Jakarta.
Sedangkan, saat Ahok diundang Ahmed untuk ke Belanda, selalu berhalangan.
Baru pada Sabtu (19/9/2015) Ahok ke Belanda. Ia kunjungan kerja ke Belanda selama lima hari. Di Belanda, Ahok mempelajari reklamasi hingga sistem gasifikasi.
Dan selepas dari rotterdam, ahok langsung memuat sebuah tulisan panjang lebar yang isinya " Pertanggungjawaban kegiatan selama Ahok ke Rotterdam Belanda " ,selengkapnya baca sendiri disini yah >>>>> http://ahok.org/tentang-ahok/laporan-basuki-terkait-kunjungan-kerja-di-rotterdam-belanda/
Maklum lah ahok tuh suka pencintraan biar dibilang bersih dan akuntable dan biar dibilang pejabat bersih, cuma 5 hari di rotterdam saja udah bikin pelaporan macam macam, tirulah coba goodbener DKI Anies baswedan , dari mulai 10 juli - 18 juli 2019 kunjungan kerja ke luar negeri kagak usah repot repot bikin tulisan pelaporan apapun soalnya dia kan diangkat oleh JKT58 yang hanya melihat keimanannya saja, yang penting SEIMAN
3. Untuk mengatasi kemacetan di jakarta, ahok membuat terobosan bersama Jokowi yaitu meneruskan proyek MRT dan LRT yang dari sejak zamannya gubernur gubernur DKI sebelumnya hanya sebuah rencana tapi tak ada eksekusi sama sekali
Sedangkan anies, demi keberpihakan kepada rakyat DKI dia ingin melegalkan lagi Becak yang sudah dilarang beroprasi di DKI
4. Ahok membuat Jembatan layang Simpang Susun Semanggi
Proyek ini dibangun dengan anggaran sekitar Rp 360 miliar.
Menariknya, meskipun anggarannya Rp 360 miliar, Ahok membangun proyek ini tanpa menggunakan anggaran negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun APBN.
Lalu bagaimana caranya? Ahok menggunakan dana kompensasi lantai bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada. Dana KLB yang menjadi kewajiban kontraktor itu, digunakan untuk membangun infrastruktur.
Sekarang coba bandingin ama karya fenomenal goodbener anies baswedan , anies sukses membangun sebuah karya seni Instalasi Bambu Bundaran HI dengan dana rp 550 juta diambil dari uang APBD DKI, walau Hanya Bisa Bertahan 1 Tahun, Anies tetap yakin sampahnya sangat bermanfaat
"Sampahnya Bisa Didaur Ulang " ujar anies baswedan
5. Revitalisasi Lapangan Banteng
Lapangan Banteng di Jakarta, yang luasnya hingga 5,2 hektare di jantung kota Jakarta ini, menjadi pusat olahraga dan ruang terbuka hijau berkelas internasional.
Meskipun diresmikan pada kepemimpinan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pembangunan Lapangan Banteng ini adalah atas upaya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dan menariknya lagi, saat anies meresmikan proyek Revitalisasi Lapangan Banteng ini, ia sama sekali tidak menyebutkan peran ahok di dalamnya sehingga ia harus menerima sorakan dari pengunjung saat itu yang tak lain adalah para Ahoker
Keren kan pak anies ini bro ? dia itu gak usah kerja capek capek bro, cukup duduk manis lalu mengklaim kinerja ahok dan jokowi aja buat dia ceritain saat kunjungannya ke luar negeri
Ahok mengaku ingin merenovasi Lapangan Banteng, karena dia resah sebagai Gubernur DKI Jakarta. Itu karena Lapangan Banteng itu memiliki nilai sejarah, yakni sebagai monumen pembebasan Irian Barat. Namun, kurang diperhatikan.
Menariknya, anggaran untuk merevitalisasi Lapangan yang di dalamnya dibangun danau buatan ini, adalah sebesar Rp 150 miliar. Lagi-lagi dibangun tanpa membebani anggaran APBD maupun APBN.
Lapangan tersebut dibanangun dengan menggunakan dana Corporat Social Responsibility (CSR) dan dana kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) perusahaan swasta juga.
Ada tiga zona yang direvitalisasi di lapangan tersebut, semuanya dibangun atas dana CSR dan kompensasi KLB dari PT Rekso Nasional Food selaku pemegang lisensi McDonalds, dan PT Sinar Mas Land.
6. RPTRA Kalijodo
Tahu kan, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, yang dibangun dan selesai pada masa Ahok?
RPTRA Kalijodo ini dibangun Ahok dengan perjuangan yang cukup berat.
Nah, saat meresmikan Kalijodo, Ahok mengatakan Pemprov DKI tidak mengeluarkan uang dalam pembangunan RPTRA Kalijodo tersebut.
Semua dana untuk membangun RPTRA ternyata berasal dari sumbangan PT Sinarmas Land sebagai pengembang. Nilainya miliaran rupiah.
Meskipun, lahan itu milik Pemerintah. Sinarmas membangun RPTRA tersebut dengan keuntungan bisa memasang logo Sinarmas di RPTRA Kalijodo.
Dah itu aja dulu kira kira kalau emang mau benturin benturin Ahok ama Anies, kasihan Ahoknya kan kalah mulu prestasinya ama Anies ?
Satu lagi nih ide Anies yang fenomenal dalam rangka mengurangi polusi akut di jakarta, anies menyarankan warganya memakai batrey, keren kan ?
Mulai besok kita sebagai warga jakarta ramai ramai beli batrey yuk buat ngilangin polusi di jakarta ?
Simple kan ?
Simple kan ?
Editor: indonesiakininews.com
