foto: (KOMPAS.com/Haryantipuspasari) INDONESIAKININEWS.COM - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon tak sepakat pe...
![]() |
foto: (KOMPAS.com/Haryantipuspasari) |
INDONESIAKININEWS.COM - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon tak sepakat pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait persoalan Natuna disebut tak tegas.
Menurut Fadli, Prabowo menanggapi permasalahan di Natuna dengan realistis.
"Saya kira sebenarnya bukan lembek, tapi Pak Prabowo itu berusaha realistik, realistis dengan situasi yang ada," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Fadli menjelaskan, pernyataan realistis Prabowo adalah Indonesia sebenarnya tak mempunyai kekuatan di perairan Natuna.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah berusaha memperkuat kekuatan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) tersebut.
"Kita tidak mempunyai kekuatan-kekuatan secara de facto untuk melindungi wilayah kita, wilayah ekonomi kita yang ada di wilayah Natuna itu," ujarnya.
"Jadi Pak Prabowo berusaha untuk bagaimana kita berangkat dari realitas dan terus memperkuat kekuatan kita di sana," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan bahwa permasalahan Natuna harus disikapi dengan cool dan santai.
"Kita cool saja, kita santai," ucapnya sembari berlalu yang ditemui di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Pernyataan Prabowo dikritik Presiden PKS Sohibul Iman. Sohibul meminta, Prabowo menyikapi konflik Natuna sesuai pernyataan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang tegas menyatakan memperketat penjagaan dan menolak klaim China atas perairan Natuna.
"Ikuti saja seperti yang disampaikan ibu Retno. Jelas, ibu Retno pesannya jelas, diksi yang dipakai juga bagus. Jadi kalau diksinya dia sahabat, jangan dibesar-besarkan, itu ga ada ketegasan sama sekali, walau kemudian alasan ini adalah bagian dari diplomasi," ujarnya.
S. kompas