INDONESIAKININEWS.COM - Beredar sebuah foto memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Republ...
INDONESIAKININEWS.COM - Beredar sebuah foto memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian.
Dinarasikan foto itu memperlihatkan Anies meminta sumbangan kepada Tiongkok di saat APBD DKI Jakarta sedang sekarat.
Adalah akun facebook Neng Ciput yang mengunggah foto tersebut pada Senin 18 Mei 2020. Akun itu mengatakan Anies sedang meminta sumbangan kepada pihak Tiongkok.
Berikut narasi lengkapnya:
"Ciek.. Ciek ada antek china baru niee lagi minta sumbangan katanya APBD DKI lagi sekarat ayoo buly dong jgn diam aja ..gue yakin kadrun bakalan ngomong hoak..editan...bla..bla."
Unggahan ini ramai direspons warganet. Terdiri dari 114 emotikon, 153 komentar, dan 10 kali dibagikan.
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta sumbangan melalui Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian di saat APBD DKI Jakarta sedang sekarat, adalah salah. Faktanya, pertemuan itu terjadi pada awal tahun 2019.
Dilansir situs resmi Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, pertemuan itu berlangsung pada Jumat 5 April 2019. Pertemuan itu dalam rangka saling bertukar pendapat mengenai hubungan kedua negara dan kerjasama kota bersaudara.
Kala itu, Duta Besar Xiao menegaskan komitmen bahwa pihaknya bersedia mendorong kerjasama yang mendatangkan keuntungan bersama. Anies pun merespons positif komitmen yang disampaikan Xiao.
"Gubernur Anies menilai positif tentang hubungan kedua negara dan menyatakan bahwa Jakarta merupakan jembatan bagi kerjasama dan pertukaran Indonesia. Pemerintah DKI Jakarta bersedia terus meningkatkan pertukaran dengan kota-kota Tiongkok seperti Beijing dan Shanghai, dan memperdalam kerjasama dalam bidang transportasi umum, UKM, penanganan pencemaran untuk mendorong perkembangan bersama," tulis Kedutaan Besar Tiongkok dalam laporannya, Rabu 10 April 2019.
Berikut laporan selengkapnya:
Duta Besar Xiao Qian bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies
2019/04/10
Pada tanggal 5 April 2019, Duta Besar Xiao Qian bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Baswedan dan bertukar pendapat mengenai hubungan kedua negara dan kerjasama kota bersaudara.
Duta Besar Xiao memperkenalkan perkembangan hubungan kedua negara saat ini, menyatakan bahwa Kedutaan Besar Tiongkok bersedia terus mendorong pertukaran dan kerjasama bersahabat antara provinsi dan kota Tiongkok dengan DKI Jakarta, dan mengeluarkan potensi kerjasama dalam bidang investasi dan perdagangan, kebudayaan dan pariwisata, koperasi industri, penataan ruang kota dll supaya mendatangkan keuntungan bersama.
Gubernur Anies menilai positif tentang hubungan kedua negara dan menyatakan bahwa Jakarta merupakan jembatan bagi kerjasama dan pertukaran Indonesia. Pemerintah DKI Jakarta bersedia terus meningkatkan pertukaran dengan kota-kota Tiongkok seperti Beijing dan Shanghai, dan memperdalam kerjasama dalam bidang transportasi umum, UKM, penanganan pencemaran untuk mendorong perkembangan bersama.
Kesimpulan:
Klaim bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta sumbangan melalui Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian di saat APBD DKI Jakarta sedang sekarat, adalah salah. Faktanya pertemuan itu terjadi pada awal tahun 2019.
Jika dikaitkan dengan covid-19, saat itu penyebaran virus itu belum terjadi di manapun. Termasuk di Jakarta.
Sehingga dalam pertemuan itu, tidak dapat disimpulkan adanya permintaan sumbangan dari Anies kepada pihak Tiongkok. Pula tidak ada laporan bahwa kondisi APBD DKI Jakarta pada saat itu, sedang sekarat.
Dengan demikian, informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
Sumber: medcom