$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Tak Hanya Dibentak, Jemaah Bermasker di Masjid Bekasi Juga Diseret Paksa Keluar, Begini Kronologinya

INDONESIAKININEWS.COM -  Fakta baru terungkap dalam keributan yang terjadi di Masjid Al-Amanah, Kota Bekasi beberapa waktu yang lalu. Video ...


INDONESIAKININEWS.COM - 
Fakta baru terungkap dalam keributan yang terjadi di Masjid Al-Amanah, Kota Bekasi beberapa waktu yang lalu.

Video terbaru yang menunjukkan seorang jemaah bernama Roni yang mendapatkan perlakuan tidak pantas di Masjid Bekasi tersebut juga diunggah oleh pemilik akun @kurawa, pada Senin, 3 Mei 2021.

Ternyata tak hanya dibentak oleh dua orang yang mengaku sebagai pengurus dan pemuda masjid tersebut, masker yang Roni kenakan juga dicabut paksa hingga talinya putus dan dia diseret paksa agar keluar dari Masjid tersebut.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @kurawa, Selasa, 4 Mei 2021, berikut adalah kronologi lengkapnya:

Roni dan istrinya, Septea adalah warga asli dari Sleman, Yogyakarta. Mereka berdua ke Jakarta karena kepentingan bisnis dan menginap di sekitaran Bekasi dan Cakung.

Pada saat kejadian di hari Selasa, 27 April 2021, Roni dan istrinya sedang berada di daerah Harapan Indah, Kota Bekasi untuk berbisnis.

Namun karena saat itu mereka berdua terlambat melakukan salat dzuhur, mereka mencari masjid terdekat dan ketemulah dengan Masjid Al-Amanah, Harapan Indah, Kota Bekasi.

Halaman:

Sumber: Twitter

Pada saat itu waktu menunjukkan sekitar pukul 14.30, mereka berdua pun langsung melaksanakan salat dzuhur di Masjid tersebut.

Karena Roni tidak membawa sarung, dia menunggu istrinya untuk selesai salat agar bisa meminjam bagian bawah mukena sang istri untuk menutup aurat bagian bawahnya karena menggunakan celana pendek.

"Emergency, daripada tidak salat," kata Roni.

Setelah selesai salat dzuhur, Roni duduk melakukan bacaan wirid sekalian menunggu waktu azan salat ashar.

Sekitar 45 menit kemudian, datanglah pengurus masjid menghampiri Roni.

Mulanya Roni berpikir pengurus masjid itu mendatangi dia karena memakai bawahan mukena bukan sarung (karena di masjid tersebut tidak ada sarung).

Ternyata hal yang membuat mereka marah ke Roni adalah penggunaan masker, harus dicopot kata mereka.

Dalam video yang beredar, dua pemuda tersebut bernama Nawir (baju merah) dan pemuda berbaju putih yang tidak diketahui namanya oleh Roni.

"Iya saya adalah pemilik Mesjid ini, Kenapa," kata Abdurohman.

Intimidasi yang dilakukan oleh mereka bertiga kepada pak roni direkam oleh salah satu jamaah yang kebetulan ada di sebelahnya, yakni istrinya Septea.

Istrinya juga mengaku kesal dengan sikap arogan pengurus masjid tersebut karena suka memarahi orang-orang yang menggunakan masker.

Dalam perdebatan tersebut, Roni berkata bahwa dahulu dirinya juga adalah kelompok anti masker, tidak percaya dengan adanya Covid-19 hingga akhirnya setelah saudara dan sahabat dekatnya meninggal akibat Covid-19, pandangan Roni berubah 180 derajat.

Keributan berjalan terus hingga menjelang ashar, banyak kejadian yang terpotong dari video yang beredar kemarin.

Ternyata ada tindakan kekerasan fisik yang dilakukan oleh pemuda baju merah bernama Nawir mulai dari sumpah serapah, perebutan masker hingga menyeret paksa Roni.

Sangat brutal, menurut Roni, kelakukan mereka yang disebut sebagai "pemuda masjid".

Saat masker Roni ditarik putus oleh Nawir, dia meminta lagi masker yang baru kepada istrinya tanpa memperdulikan ancaman Nawir.

Keteguhan hati Roni luar biasa, baginya Covid-19 ini adalah soal keteguhan hati bukan lagi soal aksesoris semata.

Dalam video baru tersebut, perhatikan pemuda yang mencoba melerai pertikaian antara Roni dan Nawir. Pemuda tersebut juga terpaksa menurunkan maskernya karena takut dengan ancaman pengurus dan pemuda masjid tersebut.

Ancamannya adalah, saat masuk masjid semua jemaah wajib melepas masker, kata jemaah yang menjadi saksi.

Setelah masker Roni ditarik putus, pertikaian belum selesai. Baju Roni ditarik oleh Nawir dan diseret paksa untuk keluar dari masjid hingga ke pintu depan.

Roni pun terjatuh di depan pintu Masjid dan mengalami cedera ringan. Sang istri, Septea tidak mampu berbuat banyak melihat suaminya diperlakukan seperti itu, selain mengucapkan istighfar.

Pada saat itu, Roni mengatakan bahwa dia hanya berdoa dikasih kesabaran agar tangan dia tidak melayang memukul si pemuda baju merah ini.

Karena jika emosi, nyawa tentu jadi taruhannya karena bisa berujung dikeroyok oleh massa di situ.

Setelah Roni diseret keluar pintu masjid, dia tetap tidak menyerah untuk masuk lagi kedalam masjid untuk melakukan salat Ashar.

Roni pun kaget mengetahui sang imam mengatakan, rapatkan barisan dalam salat berjamaah. Padahal saat ini pandemi Covid-19 masih belum selesai di Indonesia.

Akhirnya Roni ikut sholat berjamaah namun terpisah. Kesabaran dan keteguhan hati Roni dan istrinya sangat luar biasa untuk menaati protokol kesehatan Covid-19.

Setelah salat ashar usai, Roni sama sekali tidak mendendam kepada ketiga orang tersebut.

Usai mereka berdua keluar dari masjid, seorang jamaah yang simpati kepada Roni dan istrinya menghampirinya dan mengatakan bahwa dia juga takut oleh arogansi pemuda dan pengurus masjid tersebut.

Roni diketahui adalah seorang Nahdliyin alias warga Nahdlatul Ulama (NU), lulusan pondok pesantren. Setelah video tersebut viral mediasi baru dilakukan oleh Kapolsek Medan Satria Bekasi.

Anehnya, menurut Roni, yang minta maaf justru Abdurohman beserta anak laki-lakinya yang tidak tau apa-apa.

Roni mengaku bingung ke mana Nawir dan satu pemuda lainnya yang sudah melakukan hal tidak pantas kepadanya.

Menurut Roni seharusnya Nawir dan pemuda satu lagi yang terekam yang seharusnya bertemu dengan dia dan istri.

Karena penggunaan kekerasan fisik seperti ini pasti akan terulang lagi jika sang "tukang pukul" dibiarkan berkeliaran bebas.***

S: PikiranRakyat


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Tak Hanya Dibentak, Jemaah Bermasker di Masjid Bekasi Juga Diseret Paksa Keluar, Begini Kronologinya
Tak Hanya Dibentak, Jemaah Bermasker di Masjid Bekasi Juga Diseret Paksa Keluar, Begini Kronologinya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5nfmT-c5y4Z2QtJOENc5lWlND7infJ5DS5Gb9NZczuCguFj2cbVUQsED58B2XRgPNmS4qYisxSxT20vgcXzdaQ_yNksn_w8apcHMMt8kDyssiP44JLhWrYPrI02YuylxlpooOp9BRcV8/w640-h424/Screenshot_2021-05-04-18-36-00-27.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5nfmT-c5y4Z2QtJOENc5lWlND7infJ5DS5Gb9NZczuCguFj2cbVUQsED58B2XRgPNmS4qYisxSxT20vgcXzdaQ_yNksn_w8apcHMMt8kDyssiP44JLhWrYPrI02YuylxlpooOp9BRcV8/s72-w640-c-h424/Screenshot_2021-05-04-18-36-00-27.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2021/05/tak-hanya-dibentak-jemaah-bermasker-di.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2021/05/tak-hanya-dibentak-jemaah-bermasker-di.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy