$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Saksi Hidup Mantan Prajurit Cakrabirawa Saat G30S/PKI: Terjebak dalam Pusaran Politik Hingga Berlabel Pengkhianat Negara

INDONESIAKININEWS.COM -  30 September 1965 lalu berlangsung peristiwa berdarah yang menjadi catatan merah dalam perjalanan sejarah bangsa In...


INDONESIAKININEWS.COM - 
30 September 1965 lalu berlangsung peristiwa berdarah yang menjadi catatan merah dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Tujuh perwira TNI yang dituding sebagai “Dewan Jenderal” diculik oleh Batalion Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa yang diketahui terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada malam yang sama, para perwira TNI ini disiksa dan dibantai dalam sebuah sumur tua di daerah Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta. Buntut dari peristiwa ini, setidaknya 500.000 orang yang dituduh PKI atau simpatisannya, dieksekusi massal di berbagai penjuru Indonesia.

Ada juga yang dipenjara dan diasingkan sebagai tahanan politik selama puluhan tahun tanpa pernah diadili sebagaimana layaknya warga negara.

Dilansir dari KOMPAS.com, salah satu saksi hidup yang mengetahui secara rinci kronologi peristiwa pada malam mencekam itu adalah Ishak Bahar (87), warga Kelurahan Kalikabong, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Lansia yang pernah menyandang pangkat terakhir Sersan Mayor (serma) itu saat peristiwa G30S bertugas sebagai Komandan Regu Pengawal Istana Batalion Cakrabirawa.

Ishak merasa terjebak dalam pusaran politik yang menjungkirbalikkan nasibnya dari seorang patriot yang terhormat menjadi pesakitan berlabel pengkhianat negara.

Masih jelas di ingatan, saat Letkol Untung, pimpinan Ishak di Batalion Cakrabirawa memberi perintah untuk ikut bersamanya. Padahal, sore itu juga, Ishak ada jadwal mengawal presiden ke Senayan.

Dengan persenjataan lengkap, Ishak mengawal dalam satu kendaraan bersama Letkol Untung, Kolonel Abdul Latief (Komandan Garnisun Kodam Jaya), sopir dan ajudan.

“Saya tidak dikasih tahu tujuannya ke mana, tahu-tahu mampir ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) untuk menemui Soeharto yang sedang menjaga anaknya, Hutomo Mandala Putra (Tomy) yang lagi sakit,” beber Ishak.

Di perjalanan dia menguping jika Untung dan Abdul Latief sudah mendapat izin Soeharto untuk sebuah misi yang baru dia sadari sesudahnya.

Sesampainya di Lubang Buaya, Ishak diperintahkan untuk bersiaga di sebuah rumah pondok. Menjelang tengah malam, pasukan Batalion Cakrabirawa yang lain datang berduyun-duyun.

“Saya kaget malah, pasukan-pasukan datang, ya anggota Cakrabirawa, teman-teman saya. Tahu-tahu dibagi regu untuk menculik jenderal. Saya tidak (menculik), saya ngawal Untung di Lubang Buaya,” ujar Ishak.

Masuk 1 Oktober pukul 01.00 WIB, satu per satu regu bergerak untuk menculik Dewan Jenderal. Pukul 03.00 WIB, para jenderal datang silih berganti. Ishak menuturkan, tidak semua jenderal yang dibawa oleh prajurit Cakrabirawa dalam keadaan hidup.

“Jenderal Yani (Letjen Ahmad Yani), Panjaitan (Brigjen D.I. Panjaitan), Haryono (Mayjen Harjono) mati, dan Toyo (Brigjen Sutoyo) sudah meninggal. Yang hidup hanya tiga, Jenderal Prapto (Mayjen R. Soeprapto), Jenderal Parman (Mayjen S. Parman) dan Tendean (Lettu Pirre Tandean). Jenderal Nasution enggak ada,” kata Ishak.

Karena kepanikan itu, para jenderal yang diculik, baik masih hidup atau sudah meninggal dijebloskan ke dalam sebuah sumur tua.

Tubuh mereka dilempar lalu ditembak dari atas secara membabi-buta.

Ishak mulai sadar, bahwa dirinya sudah terjebak masuk dalam pusaran gejolak politik yang maha dahsyat.

S:Riau24.com


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Saksi Hidup Mantan Prajurit Cakrabirawa Saat G30S/PKI: Terjebak dalam Pusaran Politik Hingga Berlabel Pengkhianat Negara
Saksi Hidup Mantan Prajurit Cakrabirawa Saat G30S/PKI: Terjebak dalam Pusaran Politik Hingga Berlabel Pengkhianat Negara
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQRDVCZTepQBKbGUkv1TH0j42DL_shqsHfh0pt2bEAFOR3Ptxf5dFSL9Os6swY6X-llHypMekirmLv3Y80kR4MtdbVNm5c1z82pgwRO-2mY0Fg6Bh9Wqknn09x1SKwb58rV5p7n08yIlzq/w640-h638/Screenshot_2021-09-30-18-28-05-34.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQRDVCZTepQBKbGUkv1TH0j42DL_shqsHfh0pt2bEAFOR3Ptxf5dFSL9Os6swY6X-llHypMekirmLv3Y80kR4MtdbVNm5c1z82pgwRO-2mY0Fg6Bh9Wqknn09x1SKwb58rV5p7n08yIlzq/s72-w640-c-h638/Screenshot_2021-09-30-18-28-05-34.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2021/09/saksi-hidup-mantan-prajurit-cakrabirawa.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2021/09/saksi-hidup-mantan-prajurit-cakrabirawa.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy