INDONESIAKININEWS.COM - "Selamat jalan bupatiku, semoga tidak kembali lagi ke Banjarnegara" tulisan di salah spanduk di sekitar A...
Tidak hanya satu spanduk itu saja, beberapa spanduk lainnya juga mewarnai Alun-alun usai KPK menetapkan Bupati Banjarnegara yakni Budhi Sarwono sebagai tersangka.
Bupati nyentrik ini tersandung kasus pengadaan barang dan jasa di Pemkab Banjarnegara tahun 2017-2018.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Sabtu (4/9/2021) ada tiga spanduk di masing-masing sudut alun-alun.
Spanduk tersebut bertuliskan, "Terimakasih KPK telah menyelamatkan Banjarnegara", kemudian "Kemenangan Satriya-satriya Pinunjul Banjarnegara,
Di bagian bawah spanduk tersebut terdapat tulisan FBB dan Forjasi.
FBB merupakan singkatan dari Forum Banjarnegara Bersatu dan Forum Jasa Konstruksi.
Ketika dikonfirmasi, Ketua Forjasi Imam Nafan membenarkan, pihaknya yang memasang spanduk tersebut.
"Spanduk tersebut sebagai apresiasi terhadap kinerja KPK yang telah menetapkan bupati sebagai tersangka," kata Imam saat dihubungi wartawan, Sabtu.
Menurut dia, selama kepemimpinan Budhi Sarwono, banyak penyedia jasa konstruksi di Banjarnegara yang tidak mendapatkan proyek.
Menurut dia Banjarnegara ada sekitar 270 perusahaan penyedia jasa konstruksi.
Sebanyak 150 berbentuk CV dan sisanya PT.
"Selama ini sejak 2017 ABPD Perubahan, bisa dikatakan tidak mengakomodir kepentingan kami. Karena paket (proyek) dibikin besar dan larinya ke (proyek) jalan semua," ungkap Imam.
Bupati Banjarnegara Budi Sarwono menyandang status tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan baran dan jasa di Pemkab Banjarnegar tahun 2017-2018.
Ketua KPK Firli Bahuri mengungkapkan, pihaknya sudah menemukan adanya bukti permulaan yang cukup.
Sehingga KPK melakukan penyelidikan dan meningkatkan status perkara tersebut ke penyidikan pada Mei 2021.
"Dengan ini menetapkan tersangka BS (Budhi Sarwono)." kata Firli, Jumat (3/9/2021).
Namun Budhi tak tinggal diam, ia mencoba menantang KPK terhadap status dirinya sebagai tersangka.
Melalui akun Instagram miliknya @buhisarwono, ia meminta KPK untuk menunjukan siapa yang memberi kepada siapa.
"Untuk masyarakat Banjarnegara, Hari ini saya diduga menerima uang Rp2,1 miliar oleh KPK. Maka saya mohon kepada mereka untuk menunjukkan yang memberi, siapa kepada siapa. Silakan ditunjukkan," tulis Budhi.
Budhi menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima pemberian dari para pemborong.
"Tidak pernah menerima sama sekali, tolong ditunjukkan yang memberi siapa," kata dia.
Menurut dia, masyarakat Banjarnegara adalah masyarakat yang cerdas.
Sehingga tidak perlu lagi banyak kata untuk membela diri.
"Gusti Allah mboten sare," kata dia.
"Paku yang dipukul dengan palu adalah paku yang lurus berdiri, bukan yang bengkok kesana kemari"
Dalam kasus tersebut, selain Bupati Banjarnegara periode 2017-2022, KPK juga menetapkan seorang pihak swasta yalmo Ledy Afandi sebagai tersangka.
KPK pun menahan dua tersangka tersebut, selama 20 hari kedepan untuk kepentingan penyidikan.
Adapun penahanan kedua tersangka sejak 3 September 2021 sampai 22 September 2021.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono ditahan di Rutan KPK pada Kavling C1 dan Kedy Afandi ditahan di Rutan KPK cabang Pomdam Jaya Guntur.
s: tribunnews.com
