INDONESIAKININEWS.COM - Atta Halilintar selaku pemilik dari tim sepak bola AHHA PS Pati FC mengaku kaget mendengar kasus mengenai pengatura...
INDONESIAKININEWS.COM - Atta Halilintar selaku pemilik dari tim sepak bola AHHA PS Pati FC mengaku kaget mendengar kasus mengenai pengaturan skor yang terjadi di Liga Indonesia.
Pasalnya, selama ini ia kurang memperhatikan klub-klub sepak bola yang ada di Indonesia.
Menurutnya, kecintaannya terhadap sepak bola itu terfokus kepada klub luar negeri dan Timnas Indonesia.
Sehingga dengan adanya kejadian pengaturan skor yang diduga terjadi pada pertandingan Rans Cilegon vs Perserang, Atta Halilintar pun mengaku tidak mengetahui kalau hal itu terjadi di sepak bola Indonesia.
Kasus mengenai pengaturan skor pada sepak bola di Liga Indonesia seolah tak kunjung habis.
Karena, nyaris di setiap musim kasus mengenai pengaturan skor kerap kali mencuat kepada klub-klub Indonesia baik di Liga 1 maupun Liga 2.
Kali ini, belum lama dimulainya kembali Liga Indonesia yang sempat vakum karena pandemi Covid-19, pengaturan skor pada pertandingan Liga 2 pun terjadi.
Akibatnya, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memberikan sanksi kepada enam pemain Perserang yang diduga terlibat dalam pengaturan skor.
Untuk hukumannya variatif, namun yang paling berat adalah dilarang berkecimpung di dunia sepak bola selama 5 tahun.
Mengetahui fakta mengenai adanya pengaturan skor di Liga Indonesia khususnya Liga 2, Atta Halilintar nampak kecewa.
Karena, semenjak terjun ke dunia sepak bola Atta Halilintar mempunyai tujuan yaitu membangun klubnya seperti klub-klub dari luar negeri.
“Kalau aku sih terus terang baru banget (terjun di dunia sepak bola). Tadinya aku tuh pengennya kaya tim-tim luar negeri,” kata Atta Halilintar, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis, 4 November 2021.
Sementara itu, dengan kejadian pengaturan skor yang melibatkan pemain Perserang, apabila ia memposisikan dirinya sebagai pemilik klub maka ia mengaku akan sakit hati.
“Aku tuh kaget, kalau misalnya aku tahu pemainku kayak gitu, kalau aku yang punya Perserang pasti aku akan sakit hati,” ucapnya.
Rasa sakit hati itu muncul karena kekecewaan yang sudah sepenuhnya ia kerahkan untuk klubnya justru dinodai dengan kejadian pengaturan skor oleh pemain.
“Inves di bola itu kalau dibilang untung tuh enggak, kalau dibilang rugi waktu, rugi tenaga, rugi uang itu iya,” ujarnya.
Sebagai seseorang yang awam mengenai sepak bola Indonesia dan melihat kenyataan di lapangan, Atta Halilintar mengaku sudah memikirkan mengenai statusnya untuk berhenti di tengah musim.
“Aku sempet mikir, Tuhan kalau aku trauma sama sepak bola apa aku berhenti ya di beberapa musim pertama,” ucap suami Aurel Hermansyah.***
S:PikiranRakyat
