INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah melontarkan sindiran kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoy...
INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah melontarkan sindiran kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Chusnul Chotimah mengatakan bahwa AHY masih saja mencoba mengadu domba Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko.
“Bocil Agus Yudhoyono masih aja mencoba mengadu domba pak Jokowi dan pak Moeldoko,” katanya melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat, 15 November 2021.
Chusnul Chotimah mengatakan hal ini sebagai respons terhadap AHY yang menyebut bahwa Moeldoko telah mencoreng nama baik Presiden Jokowi.
Ia menyindir bahwa AHY sekarang seolah tiba-tiba peduli dengan presiden Jokowi.
“Padahal kadernya sendiri sering menyerang dan berusaha mempermalukan pak Jokowi,” kata Chusnul Chotimah.
“Urusanmu sama pak Moeldoko gus, lawan aja dia ga usah bawa-bawa pak Jokowi,” tambahnya.
Sebelumnya, AHH melontarkan sindiran kepada Moeldoko usai Mahkamah Agung (MA) menolak uji materi terhadap AD/ART Demokrat yang diajukan beberapa mantan kader Demokrat.
AHY menyinggung bahwa sudah dari awal, Moeldoko menggunakan kekuasaanya sebagai Kepala KSP dalam melakukan uji materi ke MA tersebut.
Ia mengaku mendapat laporan bahwa setelah beberapa kali di-briefing oleh Moeldoko di kediamannya, para penggugat sangat yakin bahwa faktor kekuasaan akan berhasil memenangkan gugatan mereka di MA.
“Hasutan dan pamer kekuasaan seperti ini tidak hanya mencoreng nama baik Bapak Presiden, selaku atasan langsung beliau, tetapi juga menabrak etika politik, moral, serta merendahkan supremasi hukum di tanah air. Lebih dari itu, juga melabrak kehormatan dan etika keprajuritan,” ungkap AHY.
Kendati demikian, ia sudah yakin sedari awal bahwa MA akan menolak uji materi yang dilakukan oleh mantan-mantan kader Demokrat.
“Judicial review AD/ART Partai Demokrat ini hanyalah akal-akalan pihak Moeldoko, melalui proxy-proxynya, yang dibantu pengacara Yusril Ihza Mahendra,” ujarnya.
AHY menilai bahwa kubu Moeldoko memiliki tujuan jelas yakni melakukan kudeta Partai Demokrat terhadap kepemimpinan yang ia pegang.
Padahal, menurutnya, jika Partai Demokrat dianalogikan sebagai aset properti, maka sertifikat yang sah dan diakui pemerintah hanya satu, yakni yang sekarang ia kantongi dan ia pegang mandatnya hingga 2025.
“Tidak pernah KSP Moeldoko mendapatkan sertifikat dari Pemerintah atas kepemilikan properti itu,” tegasnya.
Oleh karena itu, AHY menegaskan bahwa Moeldoko tidak punya hak untuk menganggu rumah tangga Partai Demokrat di bawah kepemimpinannya ini.
“Jadi tidak ada hak apapun bagi KSP Moeldoko atas Partai Demokrat. Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada haknya KSP Moeldoko mengganggu rumah tangga Partai Demokrat,” ungkapnya.
S:Makassar terkini