INDONESIAKININEWS.COM - Masih kenal dengan Taufik Bulaga? Dia adalah murid kesayangan teroris Dr Azahari yang ditangkap Detasemen Khusus (D...
INDONESIAKININEWS.COM - Masih kenal dengan Taufik Bulaga?
Dia adalah murid kesayangan teroris Dr Azahari yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Keberadaannya berhasil ditemukan Tim Densus 88 di Kampung Sribawono, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah.
Taufik Bulaga merupakan buron kasus terorisme paling diburu dan menjadi DPO nomor satu beberapa tahun lalu.
Sederet aksi terorismenya telah menghilangkan nyawa banyak orang.
Mulai dari Bom Bali 2002 hingga pembunuhan pendeta hingga siswi.
Dikabarkan, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono memastikan adanya penangkapan itu.
"Saya bisa memastikan iya terjadi," katanya, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (26/11).
Menurut dia, Taufik Bulaga ditangkap berkat serangkaian operasi Densus 88 Antiteror pada 23-25 November beberapa waktu yang lalu.
"Jadi pada 23-25 memang Densus 88 Antiteror telah melakukan penindakan terhadap tersangka TB alias Upik Lawanga," jelasnya.
Selain Taufik, Densus 88 Antiteror juga menangkap orang dalam daftar pencarian orang (DPO) Jamaah Islamiyah (JI) lain.
Namun, Awi tidak menjelaskan lebih jauh, karena mengaku belum menerima laporan dari Densus 88 Antiteror.
"Dan beberapa DPO kelompok JI. Namun demikian saya belum bisa sampaikan kepada rekan-rekan," tuturnya.
Taufik Bulaga alias Upik Lawanga diketahui merupakan seorang pimpinan jaringan teroris sekaligus ahli perakit bom.
Ia dijuluki profesor bom di kelompoknya.
Taufik Bulaga merupakan teroris yang masuk ke dalam DPO sejak beberapa tahun lalu.
Ia masuk dalam jajaran buron kasus terorisme nomor 1, alias paling diburu.
Taufik juga disebut sebagai murid kesayangan Dr Azahari, teroris asal Malaysia,
otak di balik bom Bali 2002, bom JW Marriott pada 2003, dan bom Bali 2005.
Taufik disebut-sebut sebagai orang yang ikut merakit bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton beberapa tahun silam.
Dr Azahari sendiri telah ditembak mati di Batu, Malang, Jatim pada 2005 silam.
Taufik juga diduga kuat berada di balik bom bunuh diri yang dilakukan Ahmad Yosepa Hayat di Gereja GBIS Kepunton,
Solo, Jateng, pada 25 September 2011 lalu.
Ia juga merupakan tersangka kasus pengeboman Pasar Tentena pada 2005, pembunuhan tiga siswi,
dan pembunuhan pendeta saat kerusuhan agama di Loki, Ambon.
s: tribunnews.com