$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

PENYEBAB Dokter Terawan Dipecat dari IDI Ada Kaitannya dengan Vaksin Nusantara, Ini 4 Alasan Lainnya

INDONESIAKININEWS.COM -  Penyebab Dokter Terawan Agus Putranto dipecat permanen dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terungkap. Ma...


INDONESIAKININEWS.COM - 
Penyebab Dokter Terawan Agus Putranto dipecat permanen dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terungkap.

Mantan Menteri Kesehatan yang juga purnawirawan TNI berpangkat Letnan Jenderal itu dipecat tidak semata-mata karena metode cuci otak dalam penyembuhan kanker seperti yang sempat kontroversial beberapa tahun silam.

Vaksin nusantara yang dikembangkan menjadi salah satu penyebabnya.

Keputusan pemecatan ini merupakan rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).

Berdasarkan surat edaran berkop surat Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang diterima Tribunnews.com, berisi tentang Penyampaian Hasil Keputusan MKEK Tentang Dr. Terawan AGus Putranto, Sp. Rad.

Surat itu bertuliskan Jakarta, 8 Februari 2022 bernomor 0280/PB/MKEK/02/2022, ditujukan kepada Ketua Umum PB IDI berisi mengenai hasil keputusan MKEK setelah Rapat Pleno MKEK Pusat IDI pada 8 Februari 2022.

Adapun rapat itu mempertimbangkan Rapat Koordinasi MKEK Pusat IDI bersama MKEK IDI Wilayah dan Dewan Etik Perhimpunan pada 29-30 Januari 2022, khususnya pada sesi Dr Terawan.

Di poin kedua, MKEK Pusat IDI meminta kepada Ketua PB IDI segera melakukan penegakan keputusan MKEK berupa pemecatan tetap sebagai anggota IDI.

Tertulis di dalamnya, hal itu dikarenakan Dr. Terawan dinilai melakukan pelanggaran etik berat (serious ethical misconduct).

Serta tidak melakukan itikad baik sepanjang 2018-2022.

Halaman

Berikut lima poin alasan Dr Terawan dipecat yang dirangkut Tribunnews:

1. Yang bersangkutan belum menyerahkan bukti telah menjalankan sanksi etik sesuai SK MKEK No. 009320/PB/MKEK-Keputusan/02/2018 tertanggal 12 Februari 2018 hingga hari ini.

2. Yang bersangkutan melakukan promosi kepada masyarakat luas tentang Vaksin nusantara sebelum penelitiannya selesai.

3. Yang bersangkutan bertindaki sebagai Ketua dari Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Klinik Indonesia (PDSRKI) yang dibentuk tanpa melalui prosedur yang sesuai dengan Tatalaksana dan Organisasi (PRTALA) IDI dan proses pengesahan di Muktamar IDI.

4. Menerbitkan Surat Edaran nomor: 163/AU/Sekr.PDSRKI/XII/2021 tertanggal 11 Desember 2021 yang berisikan instruksi kepada seluruh ketua cabang dan anggota PDSRKI di seluruh Indonesia agar tidak merespon ataupun menghadiri acara PB IDI.

5. Yang bersangkutan telah mengajukan permohonan perpindahan keanggotaan dari IDI Cabang Jakarta Pusat ke IDI Cabang Jakarta Barat, yang salah satu syaratnya adalah mengisi form mutasi keanggotaan yang berisi pernyataan tentang sanksi organisasi dan/atau terkena sanksi Ikatan Dokter Indonesia.

Seperti diketahui, eks Menkes juga sempat dilakukan pemberhentian sementara buntut kontroversi terapi cuci otak.

Pelanggaran kode etik diduga menjadi penyebab dr Terawan dipecat IDI.

Seperti dikutip dari laman instagram Epidemiolog Pandu Riono, dalam video yang beredar, Ketua Panitia Muktamar ke-31 IDI dr Nasrul Musadir Alsa menyampaikan hasil keputusan sebagai berikut:

1. Meneruskan hasil keputusan rapat sidang khusus MKEK yang memutuskan pemberhentian permanen sejawat Prof Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad(K) sebagai anggota IDI.

2. Pemberhentian tersebut dilaksanakan oleh PB IDI selambat-lambatnya 28 hari kerja.

3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

"Keputusan final masih dalam sidang khusus sidang khusus Muktamar," tulis Pandu.

Bukan Kali Pertama


Pada 2018 silam, dokter Terawan juga pernah diberhentikan dari IDI.

Mantan Kepala RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta itu dipecat atau diberhentikan dari keanggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena dianggap melanggar etik.

Pemberhentian ini dibenarkan oleh Ketua MKEK saat itu, dr Prijo Pratomo, Sp. Rad.

Namun, dia juga menegaskan bahwa MKEK tidak mempersalahkan teknik terapi pengobatan Digital Substraction Angogram (DSA) yang dijalankan Terawan untuk mengobati stroke, melainkan kode etik yang dilanggar.

Prijo menyebut ada pasal Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki) yang dilanggar.

Dari 21 pasal yang yang tercantum dalam Kodeki, Terawan telah mengabaikan dua pasal yakni pasal empat dan enam.

Pada pasal empat tertulis bahwa “Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri”.

Terawan tidak menaati itu, dan kata Prijo, Terawan mengiklankan diri. Padahal, ini adalah aktivitas yang bertolak belakang dengan pasal empat serta mencederai sumpah dokter.

Sementara itu, kesalahan lain dari Terawan adalah berperilaku yang bertentangan dengan pasal enam.

Bunyinya: “Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat”.

Terkait pemberhentian ini, dr Terawan Agus Putranto tidak mau menanggapi lantaran tidak merasa menerima surat edaran tersebut.

"Saya tidak menanggapi surat itu karena saya tidak dapat surat. Saya harus dapat surat baru saya bisa berkomentar. Sampai detik ini saya tidak mendapat surat yang ditujukan pada saya," kata dr Terawan di RSPAD, Rabu (4/4/2018) silam.

Ia juga menerangkan Digital Substraction Angiography (DSA) yang dilakukannya sudah di disertasikan di Universitas Hasanuddin dan telah menghasilkan 12 jurnal Internasional serta merupakan penelitian yang cukup baik.

"Artinya kalau sudah diuji secara ilmiah, sudah dilakukan disertasi dari Universitas yang sangat terpandang, menurut saya harus dihargai," ungkapnya.

Ayah seorang putera asal Yogyakarta itu mengatakan, dia sudah menerapkan metode mengatasi masalah stroke sejak 2005.

"Sudah sekitar 40.000 pasien yang kami tangani," imbuhnya.

Tak banyak muncul komplain dari masyarakat dan dia menganggap sebagai bukti kevalidan metode yang diterapkannya.

Sejak lulus dari FK UGM pada tahun 1990, Terawan terus menekuni karier di dunia medis.

Lalu melanjutkan studi ke Universitas Airlangga, Surabaya mengambil Spesialis Radiologi, dan pada 2004.

Setelah itu, ia menemukan metode baru untuk mengatasi penderita stroke.

Populer disebut dengan terapi “cuci otak” dan penerapan program DSA (Digital Substraction Angiogram).

Secara ringkas, metode ini sebenarnya adalah memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha.

Ini dilakukan untuk melihat apakah ada penyumbatan pembuluh darah di area otak. Penyumbatan dapat mengakibatkan aliran darah ke otak bisa macet.

Jika ini terjadi, saraf tubuh tidak bisa bekerja dengan baik. Kondisi inilah yang terjadi pada pasien stroke.

Sumbatan itu lewat metode DSA kemudian dibersihkan sehingga pembuluh darah kembali bersih dan aliran darah pun normal kembali.

Bagaimana caranya membersihkan sumbatan? Ada pelbagai cara. Mulai dari pemasangan balon di jaringan otak (transcranial LED) yang kemudian dibantu terapi.

Hasilnya diakui cukup bagus. Selain itu, ada juga cara lain memasukkan cairan Heparin yang bisa memberi pengaruh pada pembuluh darah. Cairan itu juga menimbulkan efek anti pembekuan darah di pembuluh darah.

Ada banyak pasien yang merasa sembuh atau diringankan oleh terapi “cuci otak” itu, jelasnya.

Buktinya, setelah menerapkan metode DSA itu nama dR Terawan dan RSPAD pun melambung. Pasien berbondong datang.

Dr Terawan lalu menyediakan dua lantai ruangan di RSPAD khusus untuk menangani pasien stroke.

Nama ruangnya CVV (Cerebro Vascular Center) Bagian ini setiap hari bisa menangani sekitar 35 pasien.

Biayanya antara paling mutah Rp 30 juta per pasien.

Tapi ada juga yang menyebut bisa Rp 100 juta per pasien.

Walhasil, cukup banyak tokoh sudah mencoba metode DSA itu.

Sebutlah misalnya, mantan Wapres Try Sutrisno, mantan kepala BIN Hendropriyono, tokoh pers Dahlan Iskan dan istri serta sejumlah figur publik lainnya.

Pujian dan penghargaan berdatangan kepada Terawan. Yang paling tinggi memuji adalah mantan kepala BIN AM Hendropriyono.

Setelah memberikan plakat pemghargaan lewat Hendropriyono Strategic Consulting (HSC), pada 2015 lalu, Hendropriyono pernah bertekad akan memperjuangkan agar Terawan dengan metode modifikasi DSA-nya bisa mendapatkan hadiah nobel.

S:Surya Tribun


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: PENYEBAB Dokter Terawan Dipecat dari IDI Ada Kaitannya dengan Vaksin Nusantara, Ini 4 Alasan Lainnya
PENYEBAB Dokter Terawan Dipecat dari IDI Ada Kaitannya dengan Vaksin Nusantara, Ini 4 Alasan Lainnya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXOjbeDKyBft4J7jBuTQDQI4X2VCdE24NESSfnv8AnDN3eTnAzQ9uFC7ncbHCU7G5rvrAbacrnpXC2rM4tqok5XOWXKwmT4QTWGMQgnPlue8jmEKKeZQ1DKWrRg1WBDZNguZSRUwg_QdEvslk5amTY4Fq49IfI3N_sZxInkLxSb3Y_sAoMk313o3tTuA/w640-h360/Screenshot_2022-03-26-16-17-08-42.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXOjbeDKyBft4J7jBuTQDQI4X2VCdE24NESSfnv8AnDN3eTnAzQ9uFC7ncbHCU7G5rvrAbacrnpXC2rM4tqok5XOWXKwmT4QTWGMQgnPlue8jmEKKeZQ1DKWrRg1WBDZNguZSRUwg_QdEvslk5amTY4Fq49IfI3N_sZxInkLxSb3Y_sAoMk313o3tTuA/s72-w640-c-h360/Screenshot_2022-03-26-16-17-08-42.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2022/03/penyebab-dokter-terawan-dipecat-dari.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2022/03/penyebab-dokter-terawan-dipecat-dari.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy