INDONESIAKININEWS.COM - Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah ceramahnya membahas tentang bahaya umumkan berita orang meninggal. Menurut Usta...
INDONESIAKININEWS.COM - Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah ceramahnya membahas tentang bahaya umumkan berita orang meninggal.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, selain dilarang Nabi umumkan berita orang meninggal akan mengundang sesuatu yang buruk.
Oleh sebab itu, Ustadz Khalid Basalamah menganjurkan untuk menghindari perkara tersebut.
Namun ada pencualian dalam hal ini kata beliau, orang meninggal dengan latar belakang tokoh atau pemimpin masih diperbolehkan.
Lantas, apa bahaya umumkan orang meninggal, yang juga dilarang Nabi itu?
Mula-mula, Ustadz Khalid Basalamah menguti sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmidzi, dan Imam Hasan menghasannkannya.
“Nabis SAW dalam hadist ini dikatakan melarang mengiklankan, artinya secara khusus,” kata Ustadz Khalid Basalamah seperti dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari video di kanal YouTube Muda Mengaji yang diunggah pada 20 Februari 2018.
Banyak kata Ustadz Khalid Basalamah yang umumkan berita dukan atau berita kematia di media.
Padahal tindakan seperti dilarang oleh Nabi, khususnya orang muslim kata beliau.
Bahayanya adalah orang yang tidak tahu atau tidak memiliki hubungan apa pun dengan orang yang meninggal jadi tahu.
Namun bisa diperkenankan jika orang yang meninggal adalah tokoh yang memiliki pengaruh seperti politisi atau pejabat publik.
“Sebagian ulama mengatakan kalau dia memang punya kedudukan di sisi umat Islam, maka ada celah membolehkannya,” ujar Ustadz Khalid Basalamah.
Beliau mencontohkan bagaimana wafatnya Nabi yang perlu diketahui oleh para sahabat karen pengaruhnya yang sangat besar di kalangan umat Islam.
“Kalau ini masih ada celah, berarti dibolehkan kalau dia memang punya kedudukan yang butuh umat tahu,” sambung Ustadz Khalid Basalamah.
Sementara jika orang yang meninggal bukan siapa-siapa, alias tidak memiliki pengaruh di kalang umat maka itu menjadi masalah.
Lantas, beliau memaparkan bahaya umumkan orang meninggal dengan status selain tokoh atau pemimpin.
“Di antara hikmahnya agar jangan sampai ada musuh dia (orang meninggal) kemudian mendoakan dia keburukan,” ungkap Ustadz Khalid Basalamah.
Beliau kemudian mengatakan bahwa perkara ini pernah terjadi di zaman Nabi, pada waktu itu ada jenazah lewat dan para sahabat mengatakan hal-hal baik tentang jenazah tersebut.
Nabi lalu menanggapi perkataan para sahabat itu dengan “Diterima apa yang kalian bilang itu.”
Itulah penjelasan tentang bahaya umumkan orang meninggal, yang juga dilarang Nabi kata Ustadz Khalid Basalamah.***
S: PikiranRakyat
