IndonesiaKiniNews.com - WNI Jepang Lutfi Bakhtiyar kembali menuliskan uneg unegnya perihal berita menyesatkan yang dirilis oleh media onlin...
IndonesiaKiniNews.com - WNI Jepang Lutfi Bakhtiyar kembali menuliskan uneg unegnya perihal berita menyesatkan yang dirilis oleh media online nasional jpnn. Com soal kedatangan anies baswesan ke jepang
Menurut lutfi bakhtiyar, pihak redaksi jpnn.com telah melanggar kode etik jurnalisme yang mana tugas utama wartawan adalah menuliskan laporan dan bukan beropini bebas yang menyesatkan
Berikut ini Penjelasan mas Lutfi Bakhtiyar sebagaimana dilihat IndonesiaKiniNews.com lewat akun facebooknya:
Alhamdulillah ada media online yang mewakili dalam memberikan hak jawab pada jpnn.com, anak perusahaan jawa Pos yang sangat saya hormati.
Secara kelas, IndonesiaKiniNews.com bukanlah apa-apa, tetapi secara kualitas lebih berhati-hati dalam menerapkan etika jurnalistik yaitu check and re-check dalam menampilkan berita.
Tugas utama wartawan, hanyalah menuliskan laporan, tidak boleh beropini. Persis seperti perawi hadist yang harus jujur menyampaikan sebuah berita, jika tidak maka akan terkena kasus hadist dhoif atau berita hoax.
Apalagi dengan berani menurunkan headline:
"Acara Anies Baswedan Diserang Hoaks."
Sangat aneh kalau seorang wartawan menuliskan:
"Namun, karena yang hadir Anies dan Ketua Tim Pakarnya, Bambang Widjojanto, acara tersebut seperti mengusik kelompok yang selama ini mendukung pasangan lain."
Kemudian mulai menyerang:
"Acara itu dipermasalahkan dari sisi audiens. Salah satu situs yang namanya mirip portal berita memuat informasi yang tidak objektif."
Ditambah dengan melakukan "persekusi" terhadap IndonesiaKiniNews.com (juga saya) dengan menampilkan nara sumber sesuai selera sendiri.
Berita yang seharusnya objektif, diacak penuh subjektivitas menyesatkan.
Toh yang diributkan hanya masalah kursi, berapa yang datang pada acara Anies kemarin dan pembacapun bisa mengitung sendiri dari foto-foto yang beredar.
Hanya sekitar 70 Orang !
Kami WNI di Jepang selalu diajari kejujuran meski menyakitkan. Dan sepertinya kesalahan bukan pada mata, tetapi otak anda.
