IndonesiaKiniNews.com - Video sepenggal acara KPUD Jambi viral di media sosial. Ada seseorang berteriak '2019 ganti presiden' di at...
IndonesiaKiniNews.com - Video sepenggal acara KPUD Jambi viral di media sosial. Ada seseorang berteriak '2019 ganti presiden' di atas panggung. Apa yang sebenarnya terjadi?
Video yang viral itu berdurasi 21 detik. Sebuah acara digelar di sebuah lapangan. Ada panggung dengan latar belakang logo KPU dan tulisan 'Pemilih Berdaulat Negara Kuat'.
Ada beberapa orang berdiri di atas panggung. Seseorang dengan mikrofon lalu bicara.
"17 April, sudah sepakat di 2019 kita ganti presiden?" kata pria itu disambut suara riuh.
"Jadi semuanya, sepakat kita 2019 ganti presiden," sambungnya.
Acara itu disebut berlangsung di KPUD Jambi. Ketua KPUD Jambi, Subhan menjelaskan fakta yang terjadi di balik video itu. Sepenggal acara dalam video yang tersebar itu adalah bagian dari opera parodi Gerindra.
"Acara tersebut dirancang, bahwa setiap parpol, menampilkan seni budaya. Pada waktu giliran Partai Gerindra menampilkan opera parodi, yang intinya Partai Gerindra mengajak pemilih menggunakan hak pilihnya di TPS, pada tanggal 17 April 2019 akan tetapi disisipkan oleh mereka kritikan terhadap pemerintah," kata Subhan saat dikonfirmasi, Senin (23/4/2018).
Kritik yang dilemparkan ada terkait harga sembako, BBM, dan gas. Di salah satu adegan opera parodi Gerindra, lalu ada pemeran yang menampilkan kaus #2019GantiPresiden.
"Di salah satu adegan ditampilkan membuka jaket yang di dalamnya ada kaos yang dipakainya bertuliskan #2019GantiPresiden selanjutnya pemain opera tersebut menyampaikan seperti yang ada dalam video," jelasnya.
Acara KPU Jambi koq bisa bicara 2019 ganti Presiden @jokowi ,gmn nih @KPU_ID @Bawaslu_RI_ netralitas masi dipertanyakan🤔 @PartaiSocmed @Aryprasetyo85 @Takviri pic.twitter.com/eEtBzYZcZo— 🌺Della wb🆔🇮🇩 (@AdellaWibawa) April 22, 2018
Penjelasan ketua KPU Jambi
Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi Subhan, mengklarifikasi beredarnya video singkat terkait pernyataan untuk mengganti presiden pada Pemilu 2019 yang muncul pada saat gelaran seni dan budaya.
Subhan menjelaskan bahwa video tersebut hanya penggalan dari seluruh acara KPU Jambi, sehingga menimbulkan persepsi publik bahwa pernyataan tersebut berasal dari anggota KPU.
"Faktanya, pernyataan tersebut muncul dari perwakilan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Mereka itu parodi dan di akhir parodi mereka menyerukan 'ganti presiden'. Cuma kok video itu dipotong, jadi seolah-olah KPU yang menyampaikan," kata Subhan seperti dikutip Antara, Senin (23/4/18).
Dalam acara tersebut, KPU Jambi mengundang perwakilan 16 partai politik peserta Pemilu 2019, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jambi, Pemprov Jambi dan pegiat pemilu setempat.
KPU Jambi juga memberikan kesempatan kepada masing-masing perwakilan partai politik untuk menampilkan pagelaran seni dan budaya selama 10-15 menit untuk meramaikan acara tersebut.
Subhan mengatakan sebenarnya tidak hanya Partai Gerindra yang menyampaikan kritik sosial dan seruan tentang bakal calon presiden untuk Pemilu 2019.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pun menyampaikan bakal capres usungan masing-masing saat menampilkan pertunjukan seni.
"Itu bukan Gerindra saja yang menyampaikan. PKB juga, menampilkan pantun Arab dan menyerukan presiden 2019 adalah Cak Imin (Muhaimin Iskandar). PPP juga begitu, menyebut Romahurmuziy. KPU hanya memfasilitasi, memberikan sambutan; setelah itu mereka (partai) tampil," jelas Subhan.
Dalam video berdurasi 25 detik yang beredar di media sosial Twitter, terdapat seruan "2019 Ganti Presiden" dan dimanfaatkan oleh oknum warga net untuk menuding KPU tidak netral.
Bawaslu pun telah mendapatkan laporan terkait dugaan keberpihakan KPU Jambi tersebut dan dijadwalkan akan memanggil KPU Jambi untuk diminta keterangan terkait beredarnya penggalan video tersebut.
"Hari ini, KPU dipanggil Bawaslu Jambi soal itu," kata Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin di Jakarta, Senin.
sumber: merdeka.com & detik.com