IndonesiaKiniNews.com - Rentetan teror yang terjadi di Kota Surabaya membuat Wali Kota Tri Rismaharini harus pontang-panting ke sejumlah lok...
IndonesiaKiniNews.com -Rentetan teror yang terjadi di Kota Surabaya membuat Wali Kota Tri Rismaharini harus pontang-panting ke sejumlah lokasi.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini tak lelah mendatangi lokasi serangan bom, penyergapan teroris hingga mendatangi satu per satu korban selamat maupun yang meninggal dunia.
Risma juga mendatangi lokasi baku tembak di Jalan Sikatan, Manukan Wetan, Surabaya, pada Selasa (15/5/2018).
Risma yang saat itu mengenakan rompi antipeluru datang bersamaan dengan diledakkannya bom oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri.
Berikut reaksi dan sikap Risma yang menarik disimak saat menghadapi teror di Surabaya.
1. Menangis hingga mata sembab
Mata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tampak sembab, ketika berbincang di depan rumah keluarga pengebom bunuh diri Dita Supriyanto.
Perasaan campur aduk muncul setelah Risma tahu bahwa Dita Supriyanto, pengebom bunuh diri, tinggal di Surabaya.
Saat berada di sekitar lokasi penggrebekan di rumah tersangka Jalan Wisma Indah Blok K no 22, Risma mengatakan pihaknya selama ini berusaha keras menyejahterakan warga Surabaya.
Di sela kunjungan itu, mata Risma tampak berkaca-kaca, bahkan di sebuah kesempatan, Risma menangis.
Hal ini membuat matanya terlihat sembab.
2. Tak mampu menopang diri dan jatuh ke jalanan
Sebuah video yang diunggah akun Twitter A@yks65 memperlihatkan ekspresi Risma saat mendengar kabar ledakan bom di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Saat itu, Risma sedang berada di pinggir jalan dan mendapat informasi teror bom dari HT yang dipegangnya.
"Dimana dimana" tanya Risma dengan suara lantang.
Usai mendapat informasi adanya ledakan bom di Polrestabes Surabaya, Risma tak mampu menopang tubuhnya.
Ia terlihat berjongkok menahan rasa syoknya mendengar ledakan bom terjadi.
Melihat hal itu, sebagian orang mendatangi Risma dan membantunya.
3. Histeris
Ekspresi tak kalah menyayat hati terlihat saat Risma mendatangi Mapolrestabes Surabaya sesaat setelah terjadi ledakan di pintu masuk.
Saat itu situasinya sedang genting.
Risma berusaha menerobos masuk sambil menangis histeris.
Melihat hal itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan langsung merangkul dan menenangkannya.
"Kita lawan buk, kita lawan," ucap Rudi Setiawan.
4. Tak bisa tidur
Risma sempat mengatakan tidak bisa tidur lantaran memikirkan bagaimana langkah-langkah yang akan diambil guna melakukan deteksi dini.
"Saya gak bisa tidur mikirin itu," ungkap Risma pada konferensi pers, Selasa (15/5/2018).
5. Suaranya serak
Wali Kota Surabaya Risma saat menemui keluarga korban teror di Adi Jasa.
Pemkot Surabaya berbenah dengan berbagai pertemuan sebagai upaya deteksi dini adanya warga dengan paham radikal.
Di antaranya dengan mengumpulkan RT/RW, Kepala Sekolah, hingga takmir masjid.
Hari ini juga pertemuan tersebut digelar dengan pengarahan langsung dari wali kota.
Meski tampak bersemangat memberi pengarahan, terlihat kondisi Risma tidak seperti biasanya.
Suaranya serak hampir habis sehingga tidak banyak memberi keterangan pada awak media.
Tri Rismaharini Minta Guru Lebih Dekat Dengan Murid, Tak Hanya Bicarakan Akademis
"Ya itu tadi pesanku ke guru-guru," jelas Risma dengan suara serak hampir tak terdengar usai bertemu kepala sekolah e-Surabaya, Rabu (16/5/2018).
sumber: tribunnews.com