IndonesiaKiniNews.com - Seorang bocah kecil sempoyongan berdiri di lokasi serangan bom bunuh diri Markas Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/...
IndonesiaKiniNews.com - Seorang bocah kecil sempoyongan berdiri di lokasi serangan bom bunuh diri Markas Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Bocah itu menjadi satu-satunya korban selamat dalam peristiwa brutal yang tewaskan empat orang sekaligus pelaku terorisme.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menyatakan, bocah perempuan itu berinsial AIS (7).
"Kita doakan selamat, kita rujuk ke Rumah Sakit PHC," kata Barung dalam keterangan pers di Mapolda Jatim, Senin (14/5/2018).
Inisial itu didapatkan penyidik dari pakaian dalam yang dikenakan oleh bocah kecil tersebut.
Menurut Barung, empat orang yang tewas itu adalah pelaku teror. Mereka menggunakan sepeda motor dalam penyerangan tersebut.
"Identitasnya masih dilakukan identifikasi untuk mencocokkan data-data itu semua," kata Barung.
Terkuak ! Pemilik Kontrakan Ungkap Fakta Mengejutkan Tri Murtiono Pelaku Bom Polrestabes Surabaya
Mapolrestabes Surabaya diserang bom Senin sekitar pukul 08.50 WIB. Pelaku mengendarai motor dalam melakukan aksinya.
Rumah orangtua pelaku bom bunuh diri Markas Polrestabes Surabaya, di Jalan Krukah Selatan Surabaya dipadati warga, Senin (14/5/2018) malam.
Mereka ingin melihat dari dekat kampung halaman Tri Ernawati, isteri terduga teroris pelaku bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya, Senin pagi tadi.
Banyaknya warga yang terus berdatangan membuat pintu gang terpaksa ditutup.
Gilang Pratama, pemuda asal Jalan Ngagel Dadi, mengaku penasaran, karena informasi yang beredar, tim Densus 88 memeriksa rumah keluarga yang melakukan bom bunuh diri pagi tadi.
"Penasaran saja, karena ada info rumahnya diperiksa Densus," ujarnya.
Rumah tersebut sejak siang tadi memang sempat didatangi polisi berpakaian preman. Namun menurut Ahmad, petugas keamanan RT 9 RW 5 Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo Surabaya, tidak ada penggeledahan oleh polisi.
"Karena rumah tersebut bukan tempat tinggal keluarga terduga teroris. Di situ hanya rumah orangtua Tri Ernawati. Erna sendiri dulu juga sempat tinggal di sini," jelasnya.
Belum jelas di mana keluarga tersebut menetap. Ada kabar yang menyebut, keluarga tersebut tinggal di Jalan Ngagel Tirto, ada juga yang menyebut tinggal di kawasan Medokan Semampir.
Tri Ernawati (43) dan Tri Murtono (50) suaminya, siang tadi meledakkan dirinya di pintu gerbang Markas Polrestabes Surabaya pagi tadi dengan 2 motor.
Keduanya juga mengajak 3 anaknya yakni Muhammad Daffa Amin Murdana (18), Muhammad Dary Satria Murdana (14), serta putri perempuan bungsunya AIS atau Aisyah Azzahra Putri (7)
Kedua orangtua dan 2 anak lelaki tewas di lokasi, sementara putri bungsunya selamat, setelah terlempar saat bom diledakkan.
sumber: liputan6.com & tribunnews.com
