INDONESIAKININEWS.COM - Warga Arab Saudi untuk pertama kalinya merayakan hari Valentine secara terbuka. Toko-toko banyak menjual per...
INDONESIAKININEWS.COM - Warga Arab Saudi untuk pertama kalinya merayakan hari Valentine secara terbuka.
Toko-toko banyak menjual pernak-pernik khas Hari Valentine berwarna merah.
Salah satunya di kota Al-Khoibar, banyak menjual asesoris Hari Valentine.
Perayaan Hari Valentine menjadi hal baru di Arab Saudi.
Sebelumnya pemerintah Arab Saudi telah melegalkan per****an mengendarai mobil di depan umum, nonton bioskop dan nonton sepak bola di lapangan.
Perayaan Hari Valentine adalah bagian dari visi Arab Saudi tahun 2030.
Seperti pendapat Salem al-Salem, seorang pedagang asesoris Valentine, mengaku lebih dari 2.000 mawar telah terjual pada hari Valentine, 14 Februari 2018 lalu.
Setangkai mawar dia hargai 50 riyal Saudi.
Arab Saudi sekarang lebih terbuka untuk bertukar bunga satu sama lain dibanding generasi sebelumnya lebih ketat melakukan perayaan-perayaan yang tidak islami.
Seorang warga lainnya, Maysoon al-Rawajh, koordinator atau penyedia bunga mengatakan bahwa budaya memberi mawar tidak lagi terbatas pada waktu atau tempat tertentu.
Mengingat hal itu menjadi sarana untuk menyampaikan perasaan manusia.
Seperti dikutib dari Al Arabiya.net, al-Rawajh juga mengatakan bahwa bunga-bunga tersebut menandakan emosi tertentu dari orang ke orang.
Perayaan Valentine untuk pertama kalinya ini juga didukung oleh beberapa ulama Saudi, salah satunya oleh Ahmed Qassem al-Ghamdi mengatakan perayaan Hari Valentine merupakan acara sosial yang positif yang tidak berhubungan dengan agama.
“Mengucapkan selamat Hari Valentine tidak bertentangan dengan Syariah Islam. Dan perayan Hari Valentine, Hari Ibu, Hari Guru, Hari Nasional, ulang tahun dan lainnya adalah kesempatan untuk memperkuat ikatan manusia,” Tambah al-Ghamdi.
Dia menambahkan bahwa ucapan yang baik dibutuhkan di antara orang-orang, apakah mereka Muslim, Yahudi maupun Kristen.
Menurutnya, penting untuk mengunjungi, memberi selamat dan bertukar hadiah dengan mereka serta mendorong perilaku positif dalam komunikasi antarmanusia.
“Merupakan tindakan kebaikan untuk berbagi salam pada hari raya nasional dan sosial Barat, termasuk Hari Valentine, menukarkan mawar merah dengan orang lain, selama menyangkut orang-orang damai yang tidak memiliki permusuhan atau sedang berperang dengan umat Islam,” tambah Ghamdi.
S: jarrak.id