foto: cnnindonesia INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Daulay meminta pemerintah turun tangan menertibkan buzz...
 |
| foto: cnnindonesia |
INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Daulay meminta pemerintah turun tangan menertibkan buzzer setelah komika Bintang Emon diminta untuk mengunggah video mengunggah video kritik persidangan kasus Novel Baswedan.
Salehampaikan tidak boleh ada kata pun yang mendapat tantangan karena menyampaikan kritik terhadap pemerintah.
"Ya, kita berharap pemerintah dapat meminta pejabat di Kominfo, jika ada yang membentuknya kepada bully, dan juga mencapai fitnah, tantangan segala macam, saya kira boleh-boleh saja berurusan, ditelusuri," kata Saleh saat ditemui CNNIndonesia.com di Ruang Fraksi PAN di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/6).
Salehingatkan Indonesia telah berhasil menganut demokrasi sebagai sistem politik. Seharusnya segenap aparat dan pejabat pemerintah ikut menyetujui menegakkan demokrasi.
Salah satu ciri demokrasi, kata dia, adalah kebebasan menentukan negara untuk mengkritik perolehan kebijakan. Salehharap pemerintah bisa menjamin hak tersebut.
"Pemerintah adalah bagian dari meminta kebijakan atau pelaksana dari kebijakan itu sendiri, maka harus bersedia untuk dikritik, selama kritik itu bertanggung jawab, bukan dalam bentuk fitnah," ucap dia.
Dihubungi terpisah, anggota DPR RI dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera menyayangkan kejadian yang menimpa Bintang Emon.
Menurutnya, mengundang kelompok yang kritis dalam proses berbangsa dan bernegara.
Mardani meminta pemerintah untuk segera menurunkan agar-agar perundungan yang diharapkan terjadi. Dia menilai kondisi ini berbahaya jika terus dibiarkan.
"Pemerintah mempertaruhkan nama baik dan kepercayaan (kepercayaan) masyarakat jika tidak mempertimbangkan masalah besar ini," kata Mardani melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (15/6).
Sebelumnya, komika Bintang Emon mengunggah video terkait proses persidangan kasus penyerangan terhadap penyidik Novel KPK Baswedan melalui akun @bintangemon.
Dalam video itu, ia mengkritisi alasan jaksa penuntut umum yang hanya menuntut pembelanjaan satu tahun penjara.
Bintang membalut kritiknya dengan guyonan-guyonan khas stand up comedy.
Pada Senin (15/6), Twitter dihebohkan penerimaan Bintang yang mulai diusung lewat peretasan akun media sosial. Memasang akun anonim juga memainkan isu Bintang pecandu sabu-sabu.
Sumber: cnnindonesia
