$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Penggemar Jokowi Beruba Haluan Jadi Haters, Begini Respon Dari Istana

INDONESIAKININEWS.COM -  Sejumlah pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini beralih haluan, dari sebelumnya lovers menjadi haters. Hal ...

Jokowi Akan Tes Swab, Luhut: Presiden Sehat-sehat Saja - Bisnis ...

INDONESIAKININEWS.COM - Sejumlah pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini beralih haluan, dari sebelumnya lovers menjadi haters. Hal ini pun mendapat perhatian di pihak istana dan telah diketahui oleh Presiden Jokowi.

Menurut pihak Istana, Jokowi tidak marah dengan adanya perubahan tersebut. Lingkaran RI 1 menyatakan, Jokowi malah senang.

Seperti diketahui, saat ini banyak pendukung Jokowi di Pilpres 2019 berubah menjadi pengkritik. Mereka di antaranya pengamat politik Abdillah Toha, cendikiawan muda NU Akhmad Sahal, komedian Ernest Prakasa, dan mantan aktivis 98 Savic Ali.

Kritikan para pendukung Jokowi yang juga jadi seleb medsos itu, pedas-pedas. Namun, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian, memastikan, Jokowi tak masalah dengan berubahnya sikap para pendukung itu. Sebab, Jokowi bukan sosok antikritik. Baginya, kritikan dari para pendukung itu justru wujud perhatian ke Jokowi.

"(Kritikan) itu tidak ditanggapi secara reaktif, tetapi secara apresiatif," kata Donny, ketika berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, kritikan yang dipandang penting biasanya ditindaklanjuti secara serius oleh Jokowi. Baik dari pendukung maupun di luar pendukung Jokowi. Bahkan, tidak menutup kemungkinan yang melontarkan kritik akan diundang ke Istana.

"Tentunya untuk memaparkan secara lebih detail," terangnya.

Namun tak semua pengkritik akan diundang ke Istana. Sebagai gantinya, pemerintah biasanya akan memberikan penjelasan secara terbuka. Atau, kritikan itu akan ditempatkan sebagai bahan masukan.

"Artinya gini, semua kritik itu akan diapresiasi, kemudian dipilah," lanjutnya.

Donny kemudian mencoba menjawab satu-persatu kritikan yang dilontarkan pendukung Jokowi. Misalnya, atas kritikan Ernest dan Akhmad Sahal soal restu Jokowi terhadap pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Kota Solo.

Menurut Donny, di satu sisi Gibran memang anak Presiden. Tapi, di lain sisi, Gibran merupakan warga negara yang memiliki hak dipilih dalam suatu kontestasi politik.

"Harus dilihat dalam posisi seperti itu. (Gibran) bukan kemudian ditunjuk (jadi Wali Kota Solo) secara otomatis. Ini melalui proses demokratis," kata Donny.

"Biar rakyat yang menentukan lewat proses demokrasi," lanjutnya.

Dia memastikan, restu Jokowi ke Gibran bukan bagian dari politik dinasti. "Kalau dinasti kan turun-temurun. Jadi, pasti jatuh ke yang bersangkutan. Ini kan tidak pasti," terang dia.

Di sisi lain, Donny mengatakan, rakyat sudah kritis. Mereka tidak lagi memilih seseorang karena latar belakang keluarga ataupun orang tua calon. Buktinya, banyak calon kepala daerah dari keluarga petahana gagal di Pilkada.

"Banyak juga di berbagai daerah istri kepala daerah tidak jadi sebagai kepala daerah," tuturnya.

Mengenai kritikan Abdillah Toha soal produk regulasi kontroversial, seperti Perppu Corona, RUU Minerba, Omnibus Law, dan lainnya, Donny juga merespons dengan tenang.

"Pemerintah kan tidak bisa menyenangkan semua pihak, pasti ada yang tidak puas," ujarnya, santai.

Hal terpenting, lanjutnya, semua prosedur dalam membuat regulasi sudah ditempuh pemerintah. Mulai dari pembahasan dengan DPR hingga menjaring masukan dan pendapat dari berbagai stakeholder.

Jika ada pihak tak puas, Donny menyarankan menggunakan jalur-jalur yang bisa ditempuh. Antara lain judicial review. Bisa di Mahkamah Agung, untuk regulasi di bawah Undang-Undang. Bisa juga di Mahkamah Konstitusi untuk produk perundang-undangan.

"Bahkan, kebijakan bisa digugat ke PTUN. Semua bisa dipersoalkan. Jadi, silakan saja bilamana dirasakan produk perundang-undangan yang kurang berkenan bisa di-judicial review," saran dia.

Mengenai kritikan Savic Ali yang ikut mengomentari Program Organisasi Penggerak Kemendikbud yang memberikan hibah kepada lembaga konglomerat, Donny menyatakan, hal itu kurang cermat.

"Perlu disimak secara lebih cermat kebijakan ini. Jangan terlalu reaktif direspons," pesannya.

S. Pikiran Rakyat 


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Penggemar Jokowi Beruba Haluan Jadi Haters, Begini Respon Dari Istana
Penggemar Jokowi Beruba Haluan Jadi Haters, Begini Respon Dari Istana
https://statik.tempo.co/data/2020/07/23/id_954604/954604_720.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2020/07/penggemar-jokowi-beruba-haluan-jadi.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2020/07/penggemar-jokowi-beruba-haluan-jadi.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy