INDONESIAKININEWS.COM - Duel maut antara ayah dan anak menimbulkan korban jiwa. Perkelahian antara anak versus ayah ini, terjadi d...
INDONESIAKININEWS.COM - Duel maut antara ayah dan anak menimbulkan korban jiwa.
Perkelahian antara anak versus ayah ini, terjadi di halaman rumahnya di Jalan Pantai Timur No 58 Kelurahan Cintai Damai, Medan Helvetia, Senin (24/8/2020).
Kepala Lingkungan II Kelurahan Cinta Damai, Medan Helvetia, Herbert Sitorus membeberkan perilaku Egwin Pangaribuan (24) yang berkelahi dengan ayahnya, Elkana Pangaribuan (65) hingga berujung kematian.
Kata Herbert, ada indikasi Egwin Pangaribuan sebagai pemakai obat-obatan terlarang.
"Itulah anak ini pun sehari-seharinya kita tahu dia ini memang terindikasi pemakai narkobalah," tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa keluarga ini baru tinggal 5 bulan di Lingkungan II Kelurahan Cinta Damai.
"Sebelumnya mereka tinggal di Lingkungan I dan pindah ke tanah garapan, dari garapan pindah kemari. Di sini sekitar 5 bulan paling mereka tinggal," ungkap Herbert.
Herbert menyebutkan baik pelaku dan korban tidak memiliki pekerjaan yang tetap.
"Profesi korban ini mocok-mocok atau serabutan. Mereka baru pindah ke sini," ujarnya.
Ia pun membeberkan kronologi perkelahian berujung maut itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.
Ayah dan anak tersebut berkelahi tepat di halaman rumahnya.
"Kejadian yang saya dapat dari masyarakat saya datang kemari, menurut informasi warga kejadian mereka bertengkar sekitar jam 12 siang," tuturnya.
"Anaknya ini mau pakai becak ini, cuma ban becak itu diambil oleh almarhum karena enggak dikasihlah becak ini dipinjam.
Itulah ngamuk si anak ini, kalau masalah dipukulnya kita enggak tahu berapa kali, jadi ini pakai tangan kosong tidak ada pakai alat. Pakai tangan saja mereka berkelahi. Selesai dipukulnya dia pergi dibawanya istrinya," ungkapnya.
Lalu, korban Elkana Pangaribuan terjatuh tepat di depan pintu dan langsung dibawa ke klinik terdekat.
"Baru bapak itu pulang ke rumah, tepat di pintu rumahnya si bapak sudah terjatuh. Lalu dibawa ke klinik Serasi, sampai disana korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa pelaku setelah berkelahi langsung melarikan diri bersama istrinya.
Beberapa jam setelah peristiwa itu, Egwin Pangaribuan akhirnya berhasil diamankan polisi.
"Sudah dimankan, terduga masih ya. Karena kita belum lidik, karena masih ngurusin mayat," kata Kanit Reskrim Polsek Helvetia, Iptu Usman Nasution.
Ia menyebutkan bahwa saat ini petugas masih melakukan pemeriksaan terkait kejadian tersebut.
"Untuk motif masih kita selidiki, yang jelas ini kita kenakan 351 ayat 3 sesuai undang-undang yang ada. Kemudian kita juga akan melakukan penyelidikan-penyelidikan apa penyebab dan motifnya," tuturnya.
Sementara itu sejumlah petugas berkoordinasi dengan pihak keluarga terkait autopsi yang bakal dilakukan di RS Bhayangkara Medan.
Setelah satu jam berkoordinasi dengan pihak keluarga, pihak keluarga akhirnya menyerahkan jenazah Elkana Pangaribuan untuk diautopsi.
Tak lama berselang, sebuah mobil ambulnas tiba di lokasi untuk membawa jenazah tersebut ke RS Bhayangkara Medan.
Sejak kejadian hingga jenazah dibawa oleh pihak RS Bhayangkara Medan, lokasi rumah duka dipadati warga sekitar.
Amatan Tribun, sekitar pukul 14.50 WIB terlihat korban sudah ditidurkan dalam kasur dan sudah tak bernyawa. Terlihat bekas luka di keningnya.
Istri korban Boru Simanjuntak bersama anak-anaknya tampak menangis di samping jenazah korban.
Sumber: tribunnews
