INDONESIAKININEWS.COM - Politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung menjadi bahan ledekan dan bully warganet. Pasalnya, Dewi menyebarkan foto pel...
Pasalnya, Dewi menyebarkan foto pelaku penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber yang telah diedit.
Dalam foto editan tersebut, pelaku penusukan digambarkan memegang bendera hitam panji Rasulullah.
Selain itu, Dewi memberikan narasi yang dianggap mendiskeditkan dengan menyebut pelaku adalah seorang "kadrun radikal"
"Jejak Digital memang menyakitkan Ternyata Oh Ternyata Yg menusuk Syekh Ali Jaber justru Kadrun Radikal..
Apa tanggapan Petinggi Kadrun tentang hal ini," tulis Dewi di akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com, Selasa (15/9/2020).
Sejumlah warganet mencoba mengingatkan bahwa foto itu adalah hoax alias editan serta menyertakan foto asli.
Namun, hingga berita ini ditulis, Dewi Tanjung belum menghapus cuitannya.
Foto pelaku penyerangan Syekh Ali Jaber sebelum diedit (Twitter)
Mahfud MD tak percaya penyerang alami gangguan jiwa
eperti dugaan masyarakat, pelaku penusukan terhadap ulama Syekh Ali Jaber kajian di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, disebutkan mengalami gangguan kejiwaan.
Polisi telah memberikan pernyataan, dari pengakuan pelaku, penusukan dilakukan karena pelaku kerap mengalami halusinasi dijumpai Syekh Ali Jaber.
Polisi pun saat ini masih melakukan pendalaman terkait motif sebenarnya penusukan itu.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku belum percaya bahwa pelaku penusukan ulama Syekh Ali Jaber mengalami gangguan jiwa.
"Spekulasi di masyarakat ada dugaan, berdasarkan pengakuan keluarganya, si penusuk ini sakit jiwa, tetapi kita belum percaya," ujar Mahfud melalui video yang diunggah di akun instagram atau mohmahfudmd, Senin (14/9/2020).
Menurut dia, spekulasi pelaku gangguan jiwa baru bisa dipastikan setelah penyelidikan oleh aparat selesai.
"Kan ada tetangganya, ada jejak digitalnya. Kalau orang sakit jiwa jejak digitlanya kayak apa, kelurganya melihatnya kayak apa, tetangganya melihat kayak apa, teman-teman melihatnya kayak apa. Baru kita dapat menyimpulkan dia sakit jiwa," kata Mahfud.
Polda Lampung mendalami sisi kejiwaan AA (24), pelaku penusukan Syekh Ali Jaber.
Pendalaman itu menindaklanjuti informasi dari keluarga pelaku yang menyebutkan bahwa pelaku mengidap gangguan kejiwaan.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad (Pandra) mengatakan, pelaku sudah menjalani pemeriksaan awal.
"Sudah disediakan oleh tim dokter dan psikiater Polda Lampung. Tapi, rencana akan didalami oleh Pusdokes Polri, oleh tim khusus psikiater," kata Pandra saat dihubungi, Senin (14/9/2020).
Dalam penusukan tersebut, Syekh Ali Jaber menderita luka tusukan di bahu kanan. Ia telah menjalani perawatan di puskesmas setempat.
S. Tribunnews