foto: sindonews INDONESIAKININEWS.COM - Ulama KH Ahmad Mustofa Bisri menuliskan sentilannya mengenai rencana sertifikasi dai yang diu...
![]() |
foto: sindonews |
INDONESIAKININEWS.COM - Ulama KH Ahmad Mustofa Bisri menuliskan sentilannya mengenai rencana sertifikasi dai yang diusulkan Kementerian Agaman.
Melalui sebuah cerita dari Negeri Daging, ulama yang akrab disapa Gus Mus ini menuliskan gambaran-gambaran profesi yang butuh diberi ijazah dan sertifikasi.
"Di 'Negeri Daging', orang yang akan membuka praktek kedokteran untuk konsultasi kesehatan atau mengobati fisik/jasmani masyarakat, minimal harus memiliki ijazah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis," demikian awal mula cerita Gus Mus yang dikutip Suara.com dari laman Instagram-nya, Rabu (9/9/2020).
Gus Mus lantas menjelaskan bahwa untuk mendapatkan ijazah dokter, mahasiswa kedokteran tidak cukup hanya dengan menempuh studi 8 semester.
"Masih ada tahapan-tahapan dan ujian-ujian lain. Kalau pun terjadi mala praktek, paling hanya berakibat pada fisik/jasmani di dunia ini saja," ungkap Gus Mus.
Namun, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang ini kemudian menyebut bahwa ijazah tersebut tidak diperlukan bagi 'dokter ruhani'.
"Untuk 'dokter ruhani' bagi kesehatan jiwa (dan apabila terjadi mala praktek, dampaknya bisa dunia-akhirat), di 'Negeri Daging' tidak diperlukan ijazah, bahkan sekedar sertifikat. Yang diperlukan hanya keberanian menghadapi Yaumul Hisab," lanjut Gus Mus.
Kendati menyebutkan secara tidak langsung, namun pernyataan Gus Mus melalui kisah di Negeri Daging itu memunculkan dugaan bahwa sang Kiai sedang menyentil isu sertifikasi ulama oleh Kemenag.
Sumber: suara