INDONESIAKININEWS.COM - Wanita ini sempat menolak untuk melepas cadarnya dan memilih gugur dari MTQ. Seorang wanita kala itu menjadi...
INDONESIAKININEWS.COM - Wanita ini sempat menolak untuk melepas cadarnya dan memilih gugur dari MTQ.
Seorang wanita kala itu menjadi peserta dalam rangka pagelaran festival membaca Alquran.
Kisah haru ini terjadi pada salah seorang peserta MTQ ke-37 Sumatera Utara (Sumut) baru-baru ini.
Diketahui wanita tersebut bernama Muyyassaroh.
Muyyassaroh yang saat itu lebih memilih gugur kini mendapat hikmah di balik keputusannya untuk mempertahankan cadar yang dipakainya.
Awalnya sebelum memutuskan didiskualifikasi karena tak mematuhi aturan mengenai cadar dalam festival MTQ, Muyyassaroh sempat meminta keringanan.
Ia menawarkan cara lain agar tetap bisa mengikuti kompetisi mebaca Alquran sehingga tak harus melepas cadarnya.
Namun, tawaran yang diajukan oleh Muyyassaroh ditolak tegas oleh panitia.
Kendaiti demikian, Muyyassaroh menerima rezeki yang tak disangka-sangka dibalik kejadian pilu yang menimpanya.
Ia kini bernasib mujur dan membawa kabar bahagia.
Muyyassaroh mendapat hadiah Rp 100 juta, yang disebut sebagai 'hadiah dari kaum muslimin'.
Bahkan diketahui jika uang yang diterima Muyyassaroh digunakan untuk dakwah dan Agama.
Uang tersebut seluruhnya bakal digunakan Muyyassaroh untuk pengembangan pesantren yang dikelolanya.
Diketahui dari salah satu keluarga Muyyassaroh yakni bernama Abdul Rahman mengatakan pihak pemberi mengatasnamakan para muhsinin (orang-orang baik).
Hadiah tersebut diserahkan oleh TV swasta yang banyak menayangkan acara agama bagi umat Islam.
Dia mengatakan uang tersebut diterima oleh Muyyassaroh dan orang tuanya.
Uang tersebut, kata Abdul Rahman, akan digunakan Muyyassaroh untuk mempermanenkan lokasi lembaga pendidikan atau pesantren tahfiz (hafalan) Al-Qur'an yang dikelola dirinya dan keluarga.
Diketahui dari salah satu keluarga Muyyassaroh yakni bernama Abdul Rahman mengatakan pihak pemberi mengatasnamakan para muhsinin (orang-orang baik).
Hadiah tersebut diserahkan oleh TV swasta yang banyak menayangkan acara agama bagi umat Islam.
Dia mengatakan uang tersebut diterima oleh Muyyassaroh dan orang tuanya.
Uang tersebut, kata Abdul Rahman, akan digunakan Muyyassaroh untuk mempermanenkan lokasi lembaga pendidikan atau pesantren tahfiz (hafalan) Al-Qur'an yang dikelola dirinya dan keluarga.
Sumber: tribunnews