INDONESIAKININEWS.COM - Sebuah akun facebook bernama Jhony Cher membagikan sebuah video yang diklaim sebagai Presiden Negara Federal Papua ...
Dalam unggahannya itu, akun tersebut menuliskan narasi bahwa saat ini Papua resmi memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berikut narasi yang ditulis akun tersebut: “PAPUA Resmi telah memisahkan diri dari NKRI,”
Uanggahannya ini sekarang sudah beredar di media sosial facebook dan direspon netizen. Terdiri dari 21 emotikon, 15 komentar dan 34 kali dibagikan.
Dikutip[ Jurnal Garut dari Kominfo.go.id, dari penelusuran tim Cek Fakta Medcom.id, klaim bahwa Papua resmi memisahkan diri dari NKRI, adalah salah. Faktanya tidak ada informasi resmi mengenai hal itu.
Lagi pula, kelompok yang menamakan diri Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) tidak pernah diakui Pemerintah RI. Beberapa waktu lalu, Polda Papua menyita 3 koli atribut NRFPB di Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang, Rabu 15 Juli 2020.
“Memang mereka sedang mencoba mencari eksistensi dalam keadaan seperti ini. Mereka ada, perjuangan mereka di pesisir pantai, kita pernah temukan mereka berlatih di sebuah pulau di Papua Barat,” kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw seperti dilansir Kompas.com, Jumat 17 Juli 2020.
Paulus menjelaskan, pihaknya sudah mengetahui modus NRFPB dalam merekrut anggota. Perekrutan dilakukan secara sepihak tanpa persetujuan warga.
“Beberapa kali mereka undang orang-orang dari kampung untuk ibadah dan tiba-tiba ada deklarasi, kemudian tiba-tiba diberikanpakaian dinas seperti pakaian militer, itu modus-modusnya,” ujar Paulus.
Dilansir Pasific Pos, Sekretaris Jenderal (Sekjend) Barisan Merah Putih Republik Indonesia, Yonas Alfons Nussy meminta masyarakat Papua untuk tidak terprovokasi terkait dengan NRFPB tersebut. Yonas meminta NRFPB tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum positif.
“Artinya jangan membingungkan rakyat, bendera mana yang kita miliki dan kita sudah harus pastikan. Bahwa yang naik dan yang ada di Papua adalah bendera merah putih dan tidak ada yang lain. Kita harus viralkan ini sehingga kita menjadi satu untuk membangun Papua,” kata Yonas seperti dilansir Pasificpos.com, 19 Oktober 2020.
Yonas menegaskan upaya yang dilakukan seperti NRFPB itu merupakan bentuk pengulangan kesalahan yang sama. Alih-alih membuat Papua bangkit, justru malah mengkerdilkan diri sendiri di dalam pemerintahan.
“Sehingga kita sepertinya menginginkan konflik yang berkelanjutan setiap saat,” sesal Yonas.
Sumber : jurnal garut
