INDONESIAKININEWS.COM - Sosok Irjen Pol Nico Afinta mendadak ramai diperbincangkan publik setelah dilantik sebagai Kapolda Jatim yang baru....
INDONESIAKININEWS.COM - Sosok Irjen Pol Nico Afinta mendadak ramai diperbincangkan publik setelah dilantik sebagai Kapolda Jatim yang baru.
Penunjukkan Irjen Pol Nico Afinta sebagai Kapolda Jata Timur menggantikan Irjen Pol M Fadil Imran ternyata mendapat penolakan.
Aliansi Kiai Muda Madura mengaku keberatan dengan penunjukkan Irjen Pol Nico Afinta sebagai Kapolda Jatim yang baru.
Terungkap ada alasan khusus yang membuat Aliansi Kiai Muda Madura nekat menolak kehadiran Irjen Pol Nico Afinta.
Sayangnya di saat Aliansi Kiai Muda Madura menolak, sejumlah ulama Madura justru menyatakan dukungannya untuk sang Kapolda yang baru.
Koordinator Aliansi Kiai Muda Madura, Lora Ali Mahrus Syakir menilai penunjukan Irjen Pol Nico Afinta sebagai Kapolda Jatim akan menimbulkan banyak masalah.
Aliansi Kiai Muda Madura tolak penunjukkan Irjen Pol Nico Afianta sebagai Kapolda Jatim yang baruLihat gambar di aplikasi hemat data hingga 80%.
Aliansi Kiai Muda Madura tolak penunjukkan Irjen Pol Nico Afianta sebagai Kapolda Jatim yang baru (TribunMadura/Kuswanto Ferdian)
“Menurut saya, Kapolri telah melakukan kesalahan fatal dalam menunjuk Kapolda Jatim kali ini,” kata Ali Mahrus kepada sejumlah media, Kamis (26/11/2020).
Ali Mahrus juga mengatakan, pihaknya bukan anti demokrasi, namun di tengah maraknya isu-isu sensitif di masyarakat, penunjukan Kapolda mestinya harus benar-benar mempertimbangkan maslahat dan mafsadatnya.
Ia menyatakan khawatir, penunjukan Kapolda Jatim yang baru merupakan pesanan dari kelompok tertentu yang ingin merusak keharmonisan masyarakat Jatim.
Untuk itu, pihaknya berharap Kapolri menganulir keputusannya dan segera mengganti Kapolda Jatim.
"Jika tidak, kami akan melakukan aksi dengan melakukan penolakan,” sergah Koordinator Aliansi Kiai Muda Madura, Lora Ali Mahrus Syakir.
Ulama Madura Dukung Kapolda Jatim yang Baru
Hal berbeda sebelumnya disampaikan oleh ulama Madura yang juga Pengasuh Ponpes Al Hikam, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, KH Nuruddin A Rahman. Dia mendukung penuh pengangkatan Irjen Pol Nico Afianta Karokaro sebagai Kapolda Jatim.
KH Nuruddin menyatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran mantan Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Nico Afinta Karokaro sebagai Kapolda Jatim.
Polisi kelahiran Surabaya tahun 1971 itu menggantikan Irjen Pol Fadil Imran yang kini ditugaskan sebagai Kapolda Metro Jaya.
Serah terima jabatan Irjen Pol Fadil Imran kepada Irjen Pol Nico Afinta Karokaro sebagai Kapolda Jatim dilangsungkan di Mabes Polri, Jumat (20/11/2020).
"Saya salah satu masyarakat Madura yang ditokohkan sebagai ulama Madura, mengucapkan selamat datang kepada Kapolda Jatim yang baru," ungkap Nuruddin kepada ( grup TribunMadura.com ), Kamis (19/11/2020).
Sekedar diketahui, sepak terjang Nico di dunia serse tidak diragukan lagi.
Sebelum menjabat Kapolda Kalimantan Selatan, lulusan Akademi Polisi 1992 itu pernah mengisi jabatan-jabatan penting di Polda Metro Jaya periode 2016-2017.
Ketika menjabat Direktur Reserse Narkoba Polda Metro, Nico yang kala itu berpangkat Komisaris Besar Polisi sukses menggagalkan penyeludupan narkoba jenis sabu seberat satu ton di sebuah hotel di Anyer, Kabupaten Serang, Banten.
Mantan Kapolres Kota Medan itu pun langsung dipromosikan menduduki jabatan baru sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
Karir Nico terus menanjak.
Irjen Nico Afinta (kiri) dimutasi menjadi Kapolda Jatim yang baru menggantikan Irjen M. Fadil Imran (kanan). Profil dan biodatanya ada di artikel ini
Irjen Nico Afinta (kiri) dimutasi menjadi Kapolda Jatim yang baru menggantikan Irjen M. Fadil Imran (kanan). Profil dan biodatanya ada di artikel ini (Kolase Banjarmasin Post dan tribun jatim/samsul arifin)
Ia pernah menduduki jabatan Karobinopsnal Bareskrim Polri di tahun 2018, Dirtipidum Bareskrim Polri di tahun 2019, hingga Staf Ahli Sosial Politik Kapolri di tahun 2019.
Besar harapan Kiai Nuruddin atas penunjukan Nico sebagai Kapolda Jatim.
Terutama dalam menjaga keamanan di wilayah Jatim termasuk Madura.
Ia berharap, Nico dapat melanjutkan sinergitas yang telah tercipta bersama ulama, tokoh masyarakat, tokoh agama, politisi, dan semua organisasi masyarakat.
Bagaimanapun juga, lanjutnya, selain berpegang teguh kepada pemerintah dan aparat, masyarakat Madura dan Jatim juga berpegang teguh kepada ulama, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan politisi.
"Besar harapan kami kepada Bapak Nico dalam meningkatkatkan kualitas keamanan di Jatim," harap kiai yang juga menjabat Wakil Ketua Rois Syuriah PWNU Jatim itu.
S: Tribunnews