INDONESIAKININEWS.COM - Habib Ahmad bin Novel Bin Salim Jindan mengaku sangat prihatin dengan banyaknya penyelenggaraan Maulid Nabi yang su...
INDONESIAKININEWS.COM - Habib Ahmad bin Novel Bin Salim Jindan mengaku sangat prihatin dengan banyaknya penyelenggaraan Maulid Nabi yang sudah terkontaminasi agenda politik.
Terlebih jika acara yang dikemas Maulid Nabi Muhammad SAW, namun isi ceramahnya malah membicarakan soal keduniawian apalagi membahas polemik politik.
Tanpa bermaksud menuding siapapun, sejatinya menurut Pimpinan Yayasan Al Fachriyah Tangerang itu, tujuan diadakannya Maulid Nabi agar umat mendapat berkah, syafaat dan meneladani sosok Rasulullah Muhammad SAW.
“Sekarang ini kita susah minta ampun mau hadir Maulid Nabi dalam konteks ini, murni maulid Nabi sudah susah kita nyari kemana, udah terkontaminasi hampir semuanya.
Mayoritas gak ada yang paham apa isi kitab rawi, udah gitu kita minta tolong sama ulama kita apa sih isinya rawi, eh gak dikasi tahu malah yang dibahas malah urusan dunia.
Jadi kita pulang bawa apa ?,” tegas Habib Ahmad seperti dikutip dari tayangan tausiyahnya di Chanel Guru Kita yang rilis 16 November 2020.
Lebih lanjut Habib Ahmad mempertanyakan apa manfaat dari acara maulid yang berisi Ghibah dan caci makian.
“ Masih mending gak paham rawi tapi pulang membawa berkah, tapi saya bingung, mari kita jujur sama Allah bagaimana mungkin kita pulang bawa berkah dari Maulid sedangkan isinya cacian, makian, fitnah, ghibah,”
Alhabib Ahmad merasa miris dengan banyaknya statement yang tidak menyejukkan dari para pengisi acara Maulid.
“Acaranya dibungkus Maulid Nabi, tapi isinya ? Semuanya gak ada yang bahas Rasulullah. Semuanya bahas apa yang ada di medsos, apa gak cukup sudah 24 jam kita sibuk di medsos. Datang ke acara Maulid kok medsos dibahas lagi,"
Cucu Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, seorang Ulama pejuang asal Betawi itu juga mengingatkan para penyelenggara peringatan maulid agar jujur menjelaskan agenda apa saja dalam acara terebut.
"Saya hanya bisa beri nasehat kepada penyelenggara, kalau mau memang ada ‘agenda’ dalam acara ngomonglah ada agenda. Nah kalau mau jujur bikin Maulid, ya bahas Rasullullah saja,” lanjut Habib yang dikenal teduh dalam setiap dakwahnya itu.
Ia menampik sedang menuding kelompok tertentu yang menyelanggarakan Maulid dengan muatan – muatan agenda politik seperti yang saat ini ramai menjadi polemik.
Habib Ahmad merasa sejak 5 tahun lalu dirinya bicara seperti ini, dan terus mengingatkan agar para penceramah memberikan nasehat kepada umat tentang sosok yang sedang diperingati kelahirannya yakni Rasulullah SAW.
“Singkirkan agenda – agenda itu, kasihan umat, seluruh umat merindukan dan mencari Nabi. Wahai Ulama, Wahai para tokoh, Wahai para aktivis, jangan ajarin kita caci maki orang, jangan ajarin kita gibahin orang.
Wahai para mubaligh dan ulama ajari kita mencintai Nabi, menyayangi sesama dan ajari kita menangis mengingat Allah di kegelapan malam, itu yang kita mau.!”
“Saya pribadi kalau ingin ngerti politik, saya tidak akan datang kepada ulama, sudah sangat banyak lembaga politik. Tapi ulama tugasnya menyampaikan kita kepada Allah menyelamatkan kita di akhirat,” Pungkasnya.***
S:pikiranrakyat
