INDONESIAKININEWS.COM - Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru, Riau, M Al Husni Thamrin dikabarkan tengah menjalani pemeriksaan di...
INDONESIAKININEWS.COM - Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru, Riau, M Al Husni Thamrin dikabarkan tengah menjalani pemeriksaan di kantor Polresta Pekanbaru, Selasa 24 November 2020.
Dari informasi yang beredar Husni dijemput petugas kepolisian pada Selasa sekitar pukul 04.30 WIB subuh tadi.
Ketua FPI tersebut tidak dibawa sendiri, ada 6 orang lainnya yang turut dibawa untuk dimintai keterangannya diduga terkait cekcok saat aksi penolakan kedatangan Habin Rizieq Shihab di depan Kantor Gubernur Riau, Senin kemarin.
Hal tersebut dibenarkan kuasa hukum FPI Pekanbaru, Dede Gunawan.
Ia mengatakan ada sejumlah anggota FPI lainnya yang turut dibawa dari Markaz FPI Kota Pekanbaru Jalan Melur, Sukajadi tersebut.
"Sudah saya tanyakan (ke polisi) apa dugaan pasal yang disangkakan kepada Husni Thamrin dan kawan-kawan, jawabnya pasal 335 KuHP Juncto UU no 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum," jelas Dede Gunawan.
Dede mengatakan Husni dilaporkan oleh seseorang bernama Amir.
Namun demikian saat ini hanya Husni dan M Nur Fajril yang masih berada di kantor polisi untuk dimintai keterangannya karena beberapa anggota yang lain sudah dipulangkan.
Diberitakan sebelumnya sejumlah tokoh yang mengaku berasal dari 45 organisasi keagamaan menggelar deklarasi penolakan kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Senin 23 November 2020 petang.
Aksi tersebut dilakukan di depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru.
Dalam aksi itu terlihat hadir Ketua Nahdlatul Ulama Provinsi Riau Rusli Ahmad, Ketua MUI Kota Pekanbaru Prof Ilyas Husti, hingga Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa se Riau, Amir Harahap.
Ada juga sejumlah ketua dari organisasi di Riau lainnya.
Massa dari 45 organisasi itu keagamaan seperti MUI Kota Pekanbaru, PWNU, Pemuda Pancasila, beberapa organigasi lintas agama dari Kristen, Katolik, Kong Hu Cu serta BEM se Riau.
Mereka menyatakan dukungan terhadap tindakan tegas TNI-Polri terhadap orang atau kelompok radikal yang akan memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Menyatakan secara tegas menolak rencana kedatangan Habieb Rizieq dan kawan kawan.
Bumi Lancang Kuning Melayu selama ini tenang, tenteram, nyaman dan kondusif," kata salah seorang perwakilan pendemo dalam orasinya.
Koordinator Aksi, T Rusli Ahmad, menyebutkan, masyarakat Riau saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Namun belakangan ini terganggu oleh gerakan gerakan yang dilakukan paham yang tidak sesuai.
Dalam aksinya, massa menyampaikan 4 poin pernyataan sikap.
Para perwakilan 45 organisasi juga membubuhkan tanda tangan penolakan kedatangan Rizieq pada selembar spanduk sepanjang 10 meter.
Aksi itu dikawal ketat oleh pihak Kepolisian.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya lewat pengeras suara mengingatkan massa untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan.***
S: pikiran rakyat
