INDONESIAKININEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau yang biasa disapa Ahok, dikenal sebagai politisi yang sangat tegas. Kariernya mel...
Kariernya melalui Bupati Belitung Timur, Gubernur DKI Jakarta, hingga sekarang menjadi komisaris utama PT. Pertamina (Persero), memang membawa dirinya menjadi sosok yang tak tergantikan. Ia telah memberi perubahan sangat banyak terhadap ibukota tercinta kita.
Namun, di balik karier politiknya yang cemerlang, Ahok seperti kebanyakan orang, juga pernah melewati masa-masa sulit.
Sebelum dikenal sebagai seorang pejabat, mantan suami Veronica Tan itu pernah menjalani hidup yang serba terbatas di ibukota.
Ketika duduk di bangku SMA, misalnya, Ahok dan adiknya, Basuri Tjahaja Purnama, menempuh pendidikan di sekolah Kristen di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Untuk membiayai sekolah keduanya, ayah Ahok sedang terbelit persoalan ekonomi dan tinggal jauh di Belitung.
Demi uang bulanan kiriman dari sang ayah tak cepat habis, keduanya memutuskan untuk berhemat.
Setiap hari, keduanya pergi ke sekolah menggunakan angkot, mereka rela bangun pagi demi tidak ketinggalan angkot yang sering mereka tumpangi.
Tidak hanya itu, mereka rela tidak jajan, dan hampir selalu membawa bekal. Semua itu dilakukan Ahok dan adik guna menghemat pengeluaran.
Meski begitu, pria kelahiran Manggar, Belitung Timur itu tetap mensyukuri hidupnya.
Ia bersyukur lantaran tetap bisa mengemban ilmu di kota, sementara di saat yang sama, banyak mimpi teman-temannya semasa kecil hanya berakhir di lubang-lubang tambang di Belitung sana.
Lantaran tau bagaimana sulitnya dia di masa lalu, ia tak ingin menyia-nyiakan kesempatannya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Hatinya langsung tergerak untuk mewujudkan pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu. Tak hanya itu, ia juga membuat Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang menjadi sarana bagi masyarakat kurang mampu untuk tetap bisa mengenyam pendidikan secara layak.
Sekarang, terlepas dari segala kontroversinya sebagai politisi, publik mengenang Ahok sebagai seseorang yang berjasa dalam kehidupan mereka.
Hal itu telah jelas dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang telah diperoleh bapak lima anak tersebut, antara lain penghargaan Tokoh Anti Korupsi dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan dan Bung Hatta Anti Corruption Award, hingga masuk dalam 10 tokoh yang telah mengubah Indonesia versi Tempo.
Terlepas dari segala pencapaian itu, saat ini, Ahok tak lagi berkiprah di dunia politik. Ia menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) mulai 25 November 2019.
Meski begitu, ternyata, jabatan tersebut telah berkali-kali lipat memberi Ahok bayaran lebih banyak ketimbang saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia kini justru sukses bukan kepalang.
Berdasarkan keterangan Ahok sendiri, gaji Komisaris Utama PT Pertamina mencapai Rp 170 juta per bulan. Sementara Gubernur DKI Jakarta hanya mendapat Rp 7 juta per bulan.
Dengan begitu, meski politik dan jabatan publik tak lagi jadi dunia tempat ia berkiprah, hidup tetap memberi Ahok nasib baik. Semoga hal itu juga terjadi pada kamu. (bel)
S: Kumparan
