INDONESIAKININEWS.COM - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menyoroti tindakan tokoh tertentu. Tokoh dimaksud ...
INDONESIAKININEWS.COM - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menyoroti tindakan tokoh tertentu.
Tokoh dimaksud nyatanya mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.
Akan tetapi, tokoh itu malah menolak menjalani pemeriksaan usap (swab test) yang hasilnya dipublikasikan.
Menurut Jasra, fenomena itu menyebabkan anak-anak mendapatkan informasi yang tidak layak.
Demikian disampaikan Jasra Putra dalam keterangan tertulisnya sebagaimana dilansir PojokSatu.id dari JPNN, Minggu (29/11/2020).
“Edukasi berpikir positif tentang kesehatan dan menjaga kesehatan makin jauh dari anak-anak, yang dampaknya bisa mengajarkan anak-anak
ketakutan dengan wabah corona,” ujar Jasra.
Jasra menambahkan, figur publik yang menjauhi protokol COVID-19 jelas membahayakan keselamatan anak.
Jika perilaku tersebut dicontoh, katanya, potensi penularan COVID-19 di kalangan anak-anak menjadi tinggi.
Dengan budaya yang dibiarkan tidak mau di-swab dan mengumumkan hasilnya, artinya akan makin banyak contoh yang tidak baik yang menyebabkan, sekali lagi, anak tidak mendapatkan informasi yang layak.
“Selain itu, informasi yang tidak layak anak bisa jadi ajang setor nyawa anak di tengah wabah Covid-19,” kecamnya.
Jasra pun mengharapkan sikap tidak baik yang ditunjukkan figur publik, orang tua, dan masyarakat tidak kian menjauhkan anak-anak dari kesehatan pada masa pandemi ini.
Anak-anak, kata Jasra, sudah terlalu banyak yang meninggal akibat wabah Pandemi ini.
Karena itu, ia berharap pembukaan sekolah pada Januari 2021 mendatang tidak menjadi ajang setor nyawa pengembangan klaster keluarga.
“Sebagaimana kita belajar dari negara negara lain yang membuka sekolah, kemudian ternyata berkembang penularan klaster keluarga, yang kemudian kebijakan itu ditunda,” tandasnya.
s: pojoksatu.id