INDONESIAKININEWS.COM - Sejumlah nama tak lagi ada dalam jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. Salah satunya Di...
INDONESIAKININEWS.COM - Sejumlah nama tak lagi ada dalam jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. Salah satunya Din Syamsuddin.
Dikutip PojokSatu.id dari JPNN.com, Din mengaku sejak awal memang sudah tidak ingin lagi menjabat di kepengurusan MUI.
“Dari awal saya memang tidak bersedia (menjabat lagi di MUI),” ujarnya, Jumat (27/11/2020).
Karena alasan itu pula, dirinya tidak juga mengikuti Munas MUI.
“Padahal sebagai Ketua Dewan Pertimbangan juga formatur,” sambungnya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini juga mengaku sudah cukup lama berorganisasi di MUI.
“Pernah jadi Sekretaris Umum, Wakil Ketua Umum, Ketua Umum, dan Ketua Dewan Pertimbangan,” ujarnya.
Kemudian Din menyampaikan dalam rapat pleno Dewan Pertimbangan MUI untuk tidak lagi menaruh namanya di struktur kepengurusan.
“Dalam rapat pleno terakhir Dewan Pertimbangan, sudah saya menyatakan tidak bersedia,” katanya.
Untuk diketahui, Din Syamsuddin di periode sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI.
Jabatan itu saat ini diamanatkan kepada KH Ma’ruf Amin yang juga Wakil Presiden.
Sejumlah nama lain yang juga terdepak adalah Tengku Zulkarnain, Bachtiar Nasir dan Yusuf Martak.
Mereka adalah orang-orang yang selama ini berafiliasi dengan gerakan aksi 212.
Tengku Zulkarnain misalnya. Di periode sebelumnya menjabat sebagai wakil sekjen.
Sedangkan Bachtiar Nasir menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan.
Sementara Yusuf Martak menjabat sebagai Bendahara MUI periode 2015-2020.
Untuk diketahui, dalam kepengurusan MUI periode 2020-2025, kini dipimpin KH Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum.
Sedangkan dalam jajaran pengurus lainnya, didominasi para ulama dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
KH Miftachul Akhyar sendiri tidak lain adalah Rais Aam Pengrus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU).
Ulama Surabaya itu juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya.
S:jpnn