$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

VIRAL Repotnya Guru di Pelosok Panjat-panjat Pohon & Genting Cari Sinyal Demi Mengajar Online

INDONESIAKININEWS.COM - Seorang guru menjadi viral gara-gara harus naik ke atap rumah demi mendapatkan sinyal internet saat pembelajaran dar...



INDONESIAKININEWS.COM - Seorang guru menjadi viral gara-gara harus naik ke atap rumah demi mendapatkan sinyal internet saat pembelajaran daring.

Sejak pembelajaran daring dilakukan, berbagai kisah unik dari pelosok negeri mewarnai jagat maya karena masih banyak yang tak punya akses memadai untuk menikmati jaringan internet.

Kesulitan untuk menggunakan jaringan internet karena susah sinyal juga dialami oleh seorang guru.

Bahkan guru itu berjuang mencari jaringan internet sampai harus naik ke atap rumah miliknya dan menjadi viral.

Ternyata guru ini berada di Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel).

Dalam menggali informasi, Wartawan Tribunsumsel.com menghubungi Soncik guru SD Negeri 1 Maribaya yang merasakan kesulitan sinyal selama mengajar dalam jaringan (daring).

"Memang di Desa Pulau Geronggang ini sangat sulit mencari sinyal internet, ditambah lagi sejak adanya surat edaran pemerintah pada bulan maret 2020 mengenai pembelajaran daring,"

"Saya setiap hari harus naik ke atap rumah itu pun mengalami kesulitan karena sinyalnya rendah (sering ilang-ilangan)," keluhnya ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (10/11/2020).

Dikatakan lebih lanjut, bahkan beberapa siswa maupun siswi harus berkunjung ke desa tetangga demi memperoleh jaringan internet.

"Kecamatan kita inikan ada 7 Desa, disinilah satu-satunya Desa yang belum memiliki tower jaringan internet. 

Maka kebanyakan siswa harus pergi ke Desa tetangga agar dapat mengikuti pembelajaran online," terang Soncik.

Diterangkan kembali Kepala Desa Pulau Geronggang, Syamsul Bahri bahwa hampir seluruh siswa maupun guru sangat mengeluhkan pembelajaran sistem daring yang memerlukan sinyal internet.

"Sangat sulit - sulit sekali, bagi siswa untuk memperoleh sinyal internet. 

Bahkan mereka secara rombongan biasanya pergi ke Desa tetangga seperti Sumber Hidup dan Gading Raja demi bisa ikut belajar,"

"Ada juga cara lain yakni memanjat atap rumah maupun mencari tempat yang lebih tinggi. 

Karena kalau di tempat rendah tidak mungkin mendapatkan sinyal internet," tutur Kades.

Ia pun sangat mengharapkan, ke depannya masyarakat Desa Pulau Geronggang yang terdiri dari 12 Dusun dapat menikmati jaringan internet sebagaimana Desa lainnya.

"Ya tentu dengan jaringan internet ini, masyarakat kami yang berjumlah 1.700 penduduk bisa lebih mudah mendapatkan informasi dan berhubungan dengan orang luar. 

Maka dari itu kami ingin pemerintah segera membangun tower di desa kami ini," harapnya keluhan tersebut didengarkan pemerintah.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKI, Alexander Bustomi melalui Kabid Pemberitaan, Adi Yanto mengatakan pihaknya telah mengajukan penambahan tower di beberapa tempat terpencil lainnya.

"Memang ada sekitar puluhan termasuk Desa Pulau Geronggang yang belum terdapat tower jaringan internet. 

Tetapi sejak tahun lalu kita sudah mengajukan ke Kominfo pusat memulai program Badan Aksesibilitas dan Informasi (BAKTI) untuk membangun infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah prioritas,"

"Karena mungkin ada pertimbangan dan lain hal, keinginan kita tersebut masih belum direalisasikan," pungkasnya.

Bantu Belajar Anak Desa tak Punya Gadget, Ibu Rumah Tangga Ini Buka Rumah Pintar Gratis

Sementara itu, didasari rasa keprihatinan terhadap anak-anak yang tanpa kegiatan selama pandemi Covid-19, seorang ibu rumah tangga membuka rumah pintar gratis untuk anak desa yang tak punya gadget.

Yusrina membuka program pendidikan "Rumah Pintar" bagi anak-anak di Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel.

Yusrina, seorang ibu rumah tangga berusia 40 tahun ini sama seperti orang tua pada umumnya yang ingin anak mereka tetap belajar di masa pandemi.

Namun apa daya, karena keterbatasan peralatan, tak ada ponsel pintar yang bisa jadi media belajar daring, anak-anak khususnya di Dusun III Desa Tanjung Atap, lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain.

"Awal mula membuka Rumah Pintar ini, saya terus terang prihatin. Anak-anak yang masih sekolah, malah tidak ada kegiatan," kata Yusrina saat dibincangi Tribunsumsel.com di kediamannya di Tanjung Atap, Senin (26/10/2020).

Bermodalkan sebuah papan tulis berukuran berukuran 60x40 sentimeter.

Berbekal pengetahuan yang dimilikinya selama menimba ilmu di bangku kuliah dan pengalamannya mengajar di beberapa sekolah, Yusrina mengajak anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya untuk belajar bersama.

Puluhan anak usia 6 hingga 12 tahun, datang ke rumah Yusrina setiap hari Senin, Rabu dan Jumat dari pukul 08.00 hingga pukul 11.00.

Di lantai dua rumah panggung Yusrina, anak-anak diajarkan pendidikan dasar sesuai tingkatan atau kelas siswa bersangkutan.

"Anak-anak didik saya ada 25 orang dan masih SD semua. Mata pelajaran seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris," kata ibu tiga anak ini.

"Tapi tidak semua belajar sekaligus. Dibagi 5 sampai 10 siswa, satu jam selanjutnya, rombongan siswa kelas lain," kata Yusrina menambahkan.

Yusrina mengaku sengaja tak setiap hari membuka Rumah Pintar.

Kesibukannya yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial di desa setempat, mengharuskannnya membagi waktu antara kesibukan dan kegiatan mengajar.

"Saya juga mengurus anak-anak di rumah. Jadi harus pintar membagi waktu," kata istri dari Ahmadi, ibu dari Gigra (10), Sania (6) dan Atar (4) ini.

Yusrina yang merupakan alumnus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang tahun 2004, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab mengungkapkan, ia membuka Rumah Pintar secara cuma-cuma alis gratis.

"Karena memang niat saya ingin membantu anak-anak belajar, maka cukup datang saja ke tempat saya. Bagi yang tidak punya handphone, jangan berkecil hati. Datang dan belajar di sini," kata Yusrina.

Meski program Rumah Pintar ini cuma-cuma, namun ada orang tua siswa yang memberikan sedikit timbal balik pada Yusrina.

"Kadang ada orang tua menitipkan uang seribu atau dua ribu rupiah ke anaknya. Bilangnya buat beli spidol ibu guru," imbuh Yusrina sambil tersenyum.

Di luar hal yang dilakukannya saat ini, Yusrina memiliki cita-cita membangun lembaga pendidikan yang tak hanya mendidik murid, namun juga dapat memberikan keterampilan.

"Cita-cita saya, anak-anak bukan cuma dapat bekal pengetahuan, namun juga keterampilan agar bisa bekerja secara profesional," ungkapnya.

Namun saat ini Yusrina mengaku masih kekurangan tenaga didik, sehingga ia saat ini bertekad konsisten dengan program Rumah Pintar.

"Kalau sekarang saya rasa perlahan saja dulu. Yang penting saat ini anak-anak jangan nganggur, hanya bermain. Otak mereka harus tetap diasah dan mereka harus punya pengetahuan dasar," kata dia.

S: Tribunnews


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: VIRAL Repotnya Guru di Pelosok Panjat-panjat Pohon & Genting Cari Sinyal Demi Mengajar Online
VIRAL Repotnya Guru di Pelosok Panjat-panjat Pohon & Genting Cari Sinyal Demi Mengajar Online
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3l2RS2Acnv8jw-7WrPY0Dn9y3zr1yDtzYjkLqRwBM-v_XKowG0hI_7wz_z_DiTp4HLFOJAUIVbwjdiwkV5ufTCGUKRMoJl8rTIp7nSIdUclb6RtvWxwviaJuChkKgTku_XpBp6BO3G9Q/w640-h348/Screenshot_2020-11-12-10-47-26-91.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3l2RS2Acnv8jw-7WrPY0Dn9y3zr1yDtzYjkLqRwBM-v_XKowG0hI_7wz_z_DiTp4HLFOJAUIVbwjdiwkV5ufTCGUKRMoJl8rTIp7nSIdUclb6RtvWxwviaJuChkKgTku_XpBp6BO3G9Q/s72-w640-c-h348/Screenshot_2020-11-12-10-47-26-91.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2020/11/viral-repotnya-guru-di-pelosok-panjat.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2020/11/viral-repotnya-guru-di-pelosok-panjat.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy