$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

GKJW Maron Blitar, Cerita Gereja Yang Didirikan Pengikut Pangeran Diponegoro

INDONESIAKININEWS.COM -  Sebanyak empat belas orang bekas pengikut laskar Pangeran Diponegoro itu kembali angkat kaki dari Desa Togogan, Kec...



INDONESIAKININEWS.COM - Sebanyak empat belas orang bekas pengikut laskar Pangeran Diponegoro itu kembali angkat kaki dari Desa Togogan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. 

Pasca perang Diponegoro yang banyak menguras kas keuangan penjajah Belanda (1825-1830), para laskar, termasuk ke empat belas orang tersebut, hidup dalam pelarian.

Mereka kabur ke wilayah Timur. Menyebar ke kawasan Ponorogo, Magetan, Nganjuk, Kediri, Tulungagung, dan Blitar. 

Di tempat baru, sebagian besar bekas pasukan perang itu beralih menjadi pemuka agama. 

Tidak sedikit yang mendirikan masjid atau musala sekaligus menandai diri dengan menanam pohon sawo kecik di pelataran rumah.

Di Desa Togogan, ke empat belas orang pelarian tersebut memilih menjadi seorang Kristen. 

Mereka juga menyaru sebagai petani kecil. 

Meninggalkan seluruh kebiasaan lama sebagai pasukan pemberontak. Namun kendati demikian, sikap anti penjajah tetap tidak bisa disembunyikan. 

Mereka sadar. Penolakan membayar pajak dengan mempengaruhi warga setempat, telah memantik kemarahan orang orang Belanda .

Karenanya, sebelum ditangkap, para pelarian ini diam diam bergerak ke wilayah selatan untuk menyelamatkan diri. 

Mereka menuju ke sebuah kawasan hutan yang saat itu dikenal angker. 

Di sekitar pohon beringin putih berjumlah 7, rombongan itu berhenti. Tidak jauh dari 2 bongkah batu yang berasal dari lahar Gunung Kelud yang membeku, mereka memutuskan bertempat tinggal dan kembali mendirikan bangunan gereja.

GKJW Maron Blitar, Cerita Gereja Yang Didirikan Pengikut Pangeran Diponegoro
Begitulah sejarah Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di Desa Maron, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, berdiri.

"Dari berbagai sumber yang didapat, gereja ini dipastikan didirikan para pelarian laskar Diponegoro," tutur Pendeta GKJW Maron, Bambang Subekhi kepada SINDOnews.

Bangunan gereja itu berada di sisi barat jalan raya Desa Maron. Berada di atas area tanah seluas 7.000 meter persegi, dengan pondasi batu bata setinggi lutut orang dewasa sebagai batas wilayah. 

Tujuh beringin putih keramat itu sudah tidak ada. Kata Bambang, dulu berjarak sekitar 100 meter dari gereja. 

Begitu juga dengan 2 bongkahan batu yang berasal dari lahar Gunung Kelud yang membeku. Juga tidak lagi terlihat.

GKJW Maron Blitar, Cerita Gereja Yang Didirikan Pengikut Pangeran Diponegoro
Yang ada hanya deretan pohon kelapa yang berdiri menjulang di belakang gereja. 

"Letusan Gunung Kelud yang mungkin membuat semuanya terkubur," terang Bambang. 

Dalam perjalanan waktu berkali kali mengalami renovasi. Hampir seluruh bagian gereja pernah dibenahi.

Kecuali 3 kuda-kuda kerangka bangunan yang sampai kini masih berfungsi dengan baik. Kuda-kuda kayu jati itu berkelir hijau lawas. 

Pada permukaanya terukir angka tahun pemasangan. Kerangka itu menurut Bambang merupakan satu satunya peninggalan sejarah awal gereja.

Dari berbagai sumber yang diperoleh. Saat pertama berdiri, seluruh bangunan gereja, kata Bambang tersusun atas kerangka kayu. "Letaknya kuda kuda itu di atas, tertutup plafon. Tahun depan rencananya plafon akan kita bongkar, agar bisa terlihat," terang Bambang.

Mengacu laporan surat kabar Belanda yang terbit di masa kolonial, usia gereja Maron saat ini kata Bambang sudah mencapai 174 tahun. 

Dalam laporan juga dijelaskan, pada tahun 1830 sudah ada orang Kristen di Desa Togogan. 

Munculnya orang orang Jawa Kristen tersebut berkat perkabaran injil yang dilakukan Kiai Djosep asal Ngoro (Jombang) yang dibantu Mateus Arip.

Saat seorang Belanda bernama Jellesma berkunjung ke Togogan tahun 1849, ada 21 orang warga yang meminta dibaptis masuk Kristen. 

Jellesma adalah pegawai pemerintah kolonial Belanda yang juga aktif di gereja Mojowarno Jombang. Jellesma juga yang membaptis Kiai Tunggul Wulung pada tahun 1855 dan sekaligus memberinya nama Ibrahim.

Kiai Tunggul Wulung merupakan salah satu tokoh pengabaran injil di Jawa. Meski baru dibaptis tahun 1855, Kiai Tunggul Wulung yang lama mengasingkan diri di sekitar lereng Kelud, sudah mengenal Kristen sejak 1840 di Ngoro dan Mojowarno. 

Menurut Bambang, sebelum peristiwa 21 orang dibaptis Jellesma, di Togogan sudah ada orang Kristen Jawa.

Mereka adalah empat belas orang bekas laskar Diponegoro yang kemudian hijrah ke Maron sekaligus mendirikan gereja baru tersebut. 

Sesuai catatan koran Belanda, pada tahun 1858 seluruh orang Kristen di Togogan hijrah ke Desa Maron. Gereja di Togogan dibongkar. Sebagian kayu kayunya dipakai untuk membangun gereja di Maron.

"Atas dasar itu saya meyakini usia gereja Maron saat ini 174 tahun," kata Bambang. Namun jika mengacu surat pembaptisan Stepanus Martosudarmo, yakni tahun 1858, umur gereja Maron saat ini, baru 168 tahun. Bukti lain Gereja Maron didirikan oleh orang orang pelarian laskar.




S: Sindonews


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: GKJW Maron Blitar, Cerita Gereja Yang Didirikan Pengikut Pangeran Diponegoro
GKJW Maron Blitar, Cerita Gereja Yang Didirikan Pengikut Pangeran Diponegoro
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8y4JWEtK8JWiJ4lZkEgAdKFNVjytLsdIv4yGf3GGXTTaOu_mkl6oAr-bTIDUhzEhc731bP7y0QYZLa4xz0oeA7mEprpQsTbx2Dgdy7e7Z8XVE2y6N-Jio2vrokIQ4l65OYOPXha6Px-8/w640-h420/Screenshot_2020-12-28-14-58-07-89.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8y4JWEtK8JWiJ4lZkEgAdKFNVjytLsdIv4yGf3GGXTTaOu_mkl6oAr-bTIDUhzEhc731bP7y0QYZLa4xz0oeA7mEprpQsTbx2Dgdy7e7Z8XVE2y6N-Jio2vrokIQ4l65OYOPXha6Px-8/s72-w640-c-h420/Screenshot_2020-12-28-14-58-07-89.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2020/12/gkjw-maron-blitar-cerita-gereja-yang.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2020/12/gkjw-maron-blitar-cerita-gereja-yang.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy