INDONESIAKININEWS.COM - Sekretaris Jenderal HRS Center, Haikal Hassan, sedang dalam masalah besar. Tak hanya dilaporkan ke polisi, Haikal j...
INDONESIAKININEWS.COM - Sekretaris Jenderal HRS Center, Haikal Hassan, sedang dalam masalah besar. Tak hanya dilaporkan ke polisi, Haikal juga diultimatum minta maaf.
Pasalnya, tak lain dan tak bukan pernyataannya tentang bertemu dengan rasulullah, Muhammad SAW, dalam mimpi saat anaknya meninggal dunia.
Tak hanya mengaku bertemu Nabi Muhammad SAW, Babe Haikal, sapannya, bahkan sampai bersumpah dengan menyebut nama Allah bahwa cerita benar.
Cerita tersebut diungkapkan Haikal Hassan saat menghadiri prosesi pemakaman 6 anggota Front Pembela Islam (FPI) di Megamendung, Bogor, pada 9 Desember 2020.
Sejatinya Haikal Hassan enggan mengisahkan cerita tersebut karena takut riya, tetapi terpaksa ia ceritakan untuk membesarkan hati keluarga korban.
"Anak saya yang pertama meninggal dunia, namanya Umar Abdullah. Anak saya yang kedua, masih saya gendong Allah panggil lagi. Namanya Salma Hanifah," katanya.
"Saya menangis sejadi-jadinya. Demi Allah di kuburan dan waktu hujan ini, tiba-tiba enggak lama Rasulullah datang, dan beliau memegang tangan Umar, anak saya," ucap Haikal.
Karena pernyataaanya itu, Haikal resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Haikal dilaporkan atas dugaan menyebarkan berita bohong dan penistaan agama.
Hal itu diketahui dari cuitan Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid, yang mengunggah video pernyataan Ketua Umum Forum Pejuang Islam (FPI) Gus R.
Gus R mengatakan, pihaknya memberi waktu kepada Haikal Hassan untuk introspeksi dan meminta maaf kepada umat Islam.
"Ustaz Haikal Hassan yang saya hormati, masih ada waktu untuk tabayyun, masih ada waktu untuk minta maaf kepada umat Islam," kata Gus R.
Oleh karena itu, dia meminta agar Haikal Hassan tidak mempolitisir mimpi yang dialaminya itu hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.
"Jadi tolong dong jangan mempolitisir mimpi bertemu Rasulullah, kalau hanya untuk kepentingan antum sendiri dan kelompok antum sendiri," ujar Gus R.
Menurutnya, kata-kata seperti itu bukan karena membenci Haikal Hassan, melainkan bentuk rasa hormat dirinya, agar permasalahan tersebut tidak berbuntut panjang.
"Ana ngomong itu sebagai bentuk rasa hormat sama antum. Maka dari itu, daripada nanti di proses hukum panjang," katanya.
"Antum juga harus membuktikan bagaimana ciri-ciri Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Kalau sampeyan gak bisa membuktikan, berarti sampeyan itu menyebarkan berita bohong."
Kemudian, Gus R memberi tambahan waktu kepada Haikal Hassan untuk meminta maaf kepada umat Islam, yakni sebanyak 3 hari.
"Maka dari itu saya kasih waktu antum 1×24 jam dan saya tambahi lagi 2×24 jam," ucap Gus R dalam video yang diungah Muannas.
"Jadi masih ada waktu 3 hari untuk Ustaz Haikal Hassan minta maaf kepada umat Islam. Bukan kepada saya, tapi kepada umat Islam," kata Gus R.
Sebelum kisah ini, perusahaan jasa antarbarang, JNE, pun mnghapus Haikal Hassan dari daftar ulama yang akan dijadikan anutan. (Reka Fitrisa/Pikiran Rakyat Bekasi).***
S:Pikiran Rakyat