INDONESIAKININEWS.COM - Orangtua salah satu Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas, Faiz Ahmad Syukur, Suhada angkat bicara terkait pe...
INDONESIAKININEWS.COM - Orangtua salah satu Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas, Faiz Ahmad Syukur, Suhada angkat bicara terkait peristiwa yang menimpa buah hatinya.
Kepada wartawan di Kantor Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) di Jakarta, Suhada mengaku keluarga sangat terpukul dengan peristiwa tersebut.
“Kami keluarga sangat terpukul,” ungkap Suhada.
Hal lain yang membuat diri dan keluarganya lebih terpukul lagi adalah, kata Suhada polisi bukan saja membunuh anaknya melainkan juga sudah memfitnah dengan menyebut anaknya membawa senjata.
"Setelah dibunuh kemudian difitnah membawa senjata api, senjata tajam, dan lain sebagainya,” sambungnya.
Suhada melanjutkan, hal lain yang membuat keluarga tidak terima adalah pernyataan polisi yang menyebut anaknya melakukan penyerangan.
“Yang paling mengenaskan, anak kami dianggap menyerang polisi,” tuturnya.
Menurutnya, itu adalah keterangan sepihak kepolisian yang sangat tidak logis.
“Karena putra kami sedang mengawal atau konvoi kendaraaan untuk menuju Karawang,” katanya.
Usai mengetahui anaknya tewas dalam peristiwa tersebut, ia langsung bergegas ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Sesampainya di sana, ia malah tak diperbolehkan melihat jenazah anaknya.
“Saya diusir setibanya sampai di sana,” urai Suhada.
Suhada juga mengungkap bahwa saat melihat jenazah anaknya, terdapat luka bekas tembakan di dada kiri.
“Dadanya sebelah kiri ada (bekas) tembakan dan di tangannya ada lebam penyiksaan,”
“Ini membuat kami sangat terpukul,” tandas Suhada.
Sebagai informasi, Komnas HAM telah menerima dokumen berupa CCTV dari Jasa Marga dan foto enam jenazah dari RS Polri sebelum dilakukan autopsi. Hal ini untuk membuka informasi simpang siur mengenai tewasnya enam simpatisan FPI.
Pasalnya, baik polisi maupun FPI sama-sama bersikukuh dengan versi masing-masing.
Polisi menyebut, anggota Polri terpaksa menembak laskar FPI karena mendapat perlawanan dengan senjata api dan senjata tajam.
Namun hal itu dibantah oleh FPI yang menyebut keterangan polisi tidak benar.
Versi FPI, justru polisi yang menyerang laskar FPI sekaligus membantah pernyataan polisi terkait kepemilikian senjata api dalam peristiwa tersebut.
S:Bizlaw