INDONESIAKININEWS.COM - Belum lama ini, dr Tirta mempertanyakan dana penanganan Covid-19 DKI Jakarta yang dinilainya tak sebanding dengan k...
INDONESIAKININEWS.COM - Belum lama ini, dr Tirta mempertanyakan dana penanganan Covid-19 DKI Jakarta yang dinilainya tak sebanding dengan kasus harian Covid-19 di provinsi tersebut masih menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Dalam penuturannya, dr Tirta menyoroti soal anggaran Rp10 triliun yang seharusnya dapat memberikan penanganan yang lebih baik.
“Oh my God, 10 triliun kabeh bro. Swab gratis dong Pak Anies, 10 triliun woy. Jawa Barat 8 triliun, dan Covid yang naik tertinggi hari ini DKI Jakarta 764, Jawa Barat 600,” ujar dr Tirta dalam siaran langsung akun Instagram miliknya beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan, dirinya tak bermaksud menuduh Gubernur DKI Jakarta, ia hanya menginginkan transparansi anggaran tersebut kepada Anies Baswedan.
“Saya tidak menuduh, saya cuman tanya DKI ini ngapain 10 triliun, buat apa saja? Tolong transparansinya,” tanya sang dokter.
Tak hanya itu, ia pun membandingkan kinerja DKI Jakarta dengan Surabaya yang menurutnya bisa menangani dengan lebih baik meskipun anggarannya jauh lebih sedikit.
“10 triliun anggaran, untuk DKI itu buat apa saja? Sementara Bu Risma 800 miliar ada di Google, anggaran penanganan Covid-19 Kota Surabaya 819 miliar itu untuk swab gratis. Bisa bos, bisa!” tuturnya.
Selain Surabaya, ia pun menyoroti penanganan Covid-19 di DI Yogyakarta, dan memuji Sri Sultan Hamengkubuwono.
“Wes emosi lah, 800 miliar bisa swab gratis (Surabaya), DIY cuma 246 miliar (anggarannya), Covid-nya hari ini tambah 40. 200 miliar tok DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono,” tutur dr Tirta.
Merasa kesal dengan anggaran tinggi DKI Jakarta yang menurutnya tak jelas dipakai untuk apa, dr Tirta pun menegaskan bahwa uang tersebut adalah uang rakyat.
Ia pun kembali meminta agar Anies Baswedan menjelaskan secara transparan soal anggaran tersebut.
“Jawab 10 triliun itu buat apa? Masih denda, oh my God. Mau nangis saya kalau lihat itu bro. ini duit rakyat, saya mau nangis bro kalau baca ini,” ujarnya.
Senada dengan dr Tirta, mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, juga turut mempertanyakan soal anggaran kepada Gubernur DKI. Bedanya, ia menantang Anies Baswedan untuk menjelaskan secara transparan perihal dana Formula E yang hingga kini masih menjadi misteri.
Pak Gub @aniesbaswedan tlg pendukungnya disuruh nonton hingga selesai spy paham masalah dan substansi pertanyaan sy yg mgkn mewakili jutaan rakyat ttg dana Formula E. Spy Pak Gub jg bs memberi keterangan secara terbuka, bkn hanya bicara dana aman tanpa bukti.
(Mohon RT ya sobat) pic.twitter.com/j2wYPGHzye— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 21, 2021
“Jadi pertanyaan kita sekarang, uang sebesar 31 juta poundsterling itu atau sekitar Rp560 miliar itu kemana? Nies, jawablah, kau transfer ke mana itu dana? Ke rekening siapa? Atas nama siapa? Ke negara mana? Jelaskan,” papar Ferdinand dalam video yang diunggahnya di akun Twitter, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Ia pun turut menanggapi kekesalan dr Tirta yang juga meminta penjelasan dari Anies Baswedan perihal anggaran.
Tirta emosi dana Covid, gue enosi dana E Formula tapi @KPK_RI dan @bpkri masih bobo ciang ???? https://t.co/X13gzmlaqM— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 21, 2021
“Tirta emosi dana Covid, gue emosi dana E Formula,” ujarnya.
Namun, katanya, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dan Badan Pengawas Keuangan (BPK) masih tertidur sehingga belum menanggapi soal transparansi anggaran ini.
“Tapi @KPK_RI dan @bpkri masih bobo ciang,” sindirnya.***
S: pikiran rakyat