INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi menyindir logika kelompok penyembah baliho diduga ormas terlarang Front Pembela I...
INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi menyindir logika kelompok penyembah baliho diduga ormas terlarang Front Pembela Islam (FPI) yang mengaitkan imam besar mereka dengan bencana gempa yang terjadi di Indonesia di awal 2021 ini.
Lewat cuitannya di Twitter, Sabtu 16 Januari 2021, Eko Kuntadhi mengungkapkan kelompok penyembah baliho tersebut mengembangkan sebuah logika yang mengaitkan penangkapan Big Imam atau imam besar mereka dengan gempa di Indonesia.
Logika kelompok itu, kata Eko, menganggap bahwa gempa yang baru saja terjadi di Indonesia yakni di Sulawesi Barat (Sulbar) disebabkan karena imam besar mereka ditangkap polisi.
“Karena Big Imam ditangkap polisi, Indonesia terjadi gempa. Itu logika yang dikembangkan para penyembah baliho,” cuit Eko Kuntadhi.
Eko pun lantas memberi contoh logika lainnya yang serupa dengan logika kelompok tersebut.
Menarik untuk Anda:
Contoh logika itu, kata Eko, terjadi di Turki dimana negara itu juga diguncang gempa usai pendakwah Harun Yahya ditangkap polisi setempat atas kasus pemerkosaan.
“Turki juga barusan terjadi gempa. Mungkin karena Harun Yahya juga ditangkap!,” ungkapnya.
Lantaran logika itu, ia pun menyimpulkan bahwa jika sebuah negara tidak ingin tertimpa bencana gempa maka jangan menangkap pelaku mesum.
“Kesimpulan : Jangan menangkap pelaku mesum!,” ujar Eko Kuntadhi.
Diketahui, sejumlah bencana yang menimpa daerah di Indonesia seperti gempa bumi di Sulawesi Barat, banjir besar di Kalimantan Selatan dan longsor di Sumedang terjadi beberapa pekan usai Mantan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab ditangkap dan dipenjara atas kasus penghasutan.
Saat ini, Rizieq juga tengah menghadapi kasus lainnya yakni dugaan chat mesum antara dirinya dengan Firza.
Sebelumnya, kasus penurunan baliho FPI yang dilakukan aparat TNI juga sempat menjadi bahan perhatian publik.
Sejumlah pihak, terutama pengikut Rizieq Shihab menyayangkan sikap TNI yang menurunkan paksa baliho bergambar imam besar mereka tersebut.
S: Tribunnews