INDONESIAKININEWS.COM - Salah satu proyek infrastruktur kebanggaan Gubernur Anies Baswedan yakni proyek jalan layang atau fly over tapal ku...
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan, molornya proyek ini lantaran terkendala masalah pembebasan lahan yang sempat menemui jalan buntu. Perkara lahan itu kini sudah diselesaikan dengan baik antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemilik tanah.
Hari menjelaskan, lahan yang sempat bermasalah itu digunakan untuk membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang posisinya berada di tengah jalan layang tapal kuda itu. Lantaran belum ada JPO, jalan layang itu sampai sekarang belum bisa digunakan lantaran fasilitas pendukung belum lengkap.
"Baru kita bangun konstruksi JPOnya," kata Hari ketika dikonfirmasi Selasa (12/1/2021).
Proyek ini mulanya ditarget rampung dan siap digunakan pada Desember 2020 lalu, tetapi hanya karena hanya masalah lahan pembangunan JPO ini, jalan layang tersebut ditarget rampung 100 persen pada Maret 2021 mendatang.
"Secara fisik memang sudah selesai tapak kuda Lenteng Agung. Namun untuk JPO kan blom selesai," tutur Hari.
Hari menargetkan, pada akhir bulan ini, jalan layang ini sudah bis diuji coba, sembari menunggu pembangunan JPO rampung .
"Mudah-mudahan akhir Januari bisa uji coba untuk open traffic," imbuhnya.
Proyek ini sudah digenjot sejak Oktober 2019. Proyek itu dibangun oleh PT Jakon yang menangani flyover Tanjung Barat. Bangunan itu mempunyai total panjang 1.120 meter, di sisi selatan 470 meter, sisi utara 580 meter dengan lebar 8 meter dan tinggi 6,5 meter.
Flyover berbentuk huruf U itu di bangun di putaran balik depan kampus IISIP Lenteng Agung dan Poltangan di Jalan Tanjung Barat Raya.
Lalu flyover Lenteng Agung dibangun oleh PT PP. Bangunan ini mempunyai panjang total 880 meter dengan rincian sisi barat depan IISIP 430 meter dan sisi timur 450 meter.
s: akurat.co
