INDONESIAKININEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi ancaman banjir yang dipic...
INDONESIAKININEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi ancaman banjir yang dipicu hujan lebat pada Kamis (11/2/2021) besok.
Wilayah yang berpotensi terjadi banjir dan banjir bandang di antaranya Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Keempat wilayah tersebut ditetapkan dalam status siaga banjir oleh BMKG.
Seperti diketahui, sebelumnya BMKG selalu mengingatkan bahwa pada bulan Februari 2021 sebagian wilayah Indonesia diprediksi masih berada pada puncak musim hujan, sehingga masih berpeluang mendapatkan curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem lainnya.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan, peningkatan tren curah hujan ekstrem ini selain dipicu oleh fenomena dan atau gangguan skala iklim, dikaitkan juga sebagai dampak perubahan iklim.
"Dari pengamatan BMKG walaupun curah hujan berada pada tingkat sedang, namun masih berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Hal ini tergantung pada daya dukung lingkungan dalam merespon kondisi curah hujan," kata Guswanto.
Berikut daftar wilayah yang berpeluang terdampak dampak banjir atau banjir bandang dua hari ke depan 10-11 Februari 2021 akibat hujan lebat.
Banten (siaga)
Jawa Barat (siaga)
Jawa Tengah (siaga)
Jawa Timur (siaga)
Aceh (waspada)
Sumatera Utara (waspada)
Jambi (waspada)
Bengkulu (waspada)
Sumatera Selatan (waspada)
Lampung (waspada)
DKI Jakarta (waspada)
DI Yogyakarta (waspada)
Bali (waspada)
Nusa Tenggara Barat (waspada)
Kalimantan Utara (waspada)
Kalimantan Timur (waspada)
Kalimantan Tengah (waspada)
Kalimantan Selatan (waspada)
Nusa Tenggara Timur (waspada)
Sulawesi Tengah (waspada)
Sulawesi Selatan (waspada)
Papua (waspada)
Oleh karena itu, BMKG selalu mengingatkan agar masyarakat yang merasa tinggal atau berdomisili di sekitar wilayah rawan bencana hidrometeorologi banjir dan banjir bandang untuk melakukan antisipasi segera.
Selain itu, bencana hidrometeorologi yang berkaitan dengan curah hujan tinggi dan perlu juga diwaspadai selain banjir bandang adalah pohon tumbang, jalan licin, genangan, tanah longsor, tanah berlubang dan juga gelombang tinggi.
Mitigasi bencana hidrometeorologi
Mitigasi bencana hidrometeorologi Agie menjelaskan, mitigiasi bencana hidrometeorologi ini bisa dilakukan dengan banyak cara, beberapa di antaranya sebagai berikut.
1. Mitigasi secara nomenklatur
Mitigasi secara nomenklatur ini sering dimaknakan sebagai rangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana.
"Bentuknya (mitigasi nomenklatur) melalui pembangunan fisik atau infrastruktur, ini interfensi maupun penyadaran masyarakat," kata Agie Wandala selaku Kepala Sub-bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG dalam pemberitaan Kompas.com, Kamis (3/12/2020).
2. Edukasi kepada masyarakat Penyadartahuan atau edukasi dari pemerintah atau instansi terkait mengenai potensi bencana kepada masyarakat perlu dilakukan sebelum bencana alam benar-benar terjadi.
Sehingga, masyarakat dan seluruh instansi terkait bisa bergotong royong dan bekerjasama dalam upaya memperbaiki insfrastuktur atau menyiapkan hal-hal berkaitan dengan jalur alternatif jika bencana tak bisa dihindari.
3. Aktivitas yang tidak merusak lingkungan
Aktivitas yang tidak merusak lingkungan ini perlu dilakukan oleh siapa saja, alias setiap individu masyarakat baik di daerah tidak rawan, terutama daerah rawan bencana hidrometeorologi.
S:Tribun Jogja