INDONESIAKININEWS.COM - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai konsep naturalisasi sungai hanya akan menyiksa rak...
INDONESIAKININEWS.COM - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai konsep naturalisasi sungai hanya akan menyiksa rakyat kecil.
Hal itu disampaikan Gilbert menyusul RPJMD DKI 2017-2022 yang sisa tahun 2022 dimana Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan memilih naturalisasi dibandingkan normalisasi sungai.
"Menyesuaikan RPJMD DKI 2017-2022 yang sisa tahun 2022 dengan memaksakan naturalisasi hanya menyiksa mereka yang kecil dan terkena banjir," kata Gilbert dalam keterangan tertulis yang yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Jumat 12 Februari 2021.
Menurut Gilbert, Anis tidak akan mampu untuk melaksanakan konsep naturalisasi sungai tersebut. Karena itu nantinya akan berdampak pada masyarakat kecil yang terkena banjir.
"Umumnya masyarakat yang tinggal di bantaran sungai adalah masyarakat kecil. Demikian juga mereka yang terdampak banjir, sebagian besar masyarakat kecil. Apabila banjir ini tidak teratasi maka korban paling banyak adalah masyarakat kecil," tuturnya.
Lebih lanjut Gilbert mengungkapkan bahwa, konsep naturalisasi masih sebatas wacana di atas kertas. Namun normalisasi sebaliknya sudah memberi bukti dalam mengatasi banjir.
Disisi lain kata dia, perubahan RPJMD juga bertentangan dengan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Pasal 324 yang mensyaratkan umur RPJMD harus lebih dari 3 tahun.
Halaman:
Editor: Aldiro Syahrian
"Dan kondisi mendesak juga tidak terpenuhi, karena pandemi adalah bencana non alam, dan keadaan ekonomi juga dikatakan kontraksi, tidak ada yang menyatakan krisis," ucapnya.
"Niat menghapus normalisasi dengan naturalisasi semakin jelas cuma konsep di atas kertas, sebatas wacana," kata Gilbert menegaskan.***
S:Pikiran Rakyat