INDONESIAKININEWS.COM - Tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror telah menangkap 26 orang terduga teroris di Gorontalo dan Makassar. B...
Dan yang mengerikan adalah eks anggota FPI tersebut punya kemampuan khusus untuk merakit bom bunuh diri.
Hal itu pula menjadi alasan Densus 88 membawa seluruh eks anggota FPI tersebut dari Gorontalo ke Makassar dan lanjut ke Jakarta. Pemindahan tersebut menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono semua merupakan anggota FPI.
“Dari 19 anggota yang tertangkap semua terlibat atau menjadi anggota Front Pembela Islam (FPI) di Makassar.
Mereka sangat aktif dalam kegiatan FPI di Makassar,” ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (4/2/2021).
Lebih detil Rusdi menjelaskan jika seluruh anggota FPI ini diketahui sempat merencanakan dan terlibat aksi terorisme.
Tak hanya di dalam negeri namun beberapa aksi ancaman juga pernah dilakukannya di luar negeri.
Salah satu peristiwa yang pernah dilakukan kelompok ini yaitu pengeboman gereja katedral di Zulu Filipina.
Keterkaitan kelompok tak lain karena diketahui masih memiliki hubungan kekerabatan dengan beberapa pelaku pemboman di Filipina.
Dari belasan terduga teroris Makassar ini, seperti dilansir VOI beberapa di antaranya memiliki hubungan keluarga yang terdiri dari ayah bernama Ruli Lian, istri Ulfa Handayani, dan lima orang anaknya. Mereka merupakan pelaku pemboman gereja katedral di Zulu Filipina di tahun 2019.
“Ruli Lian Zeke dan Ulfa Handayani memiliki lima anak. Satu anak sekarang ditahan pihak keamanan Filipina karena terlibat aksi terorisme atas nama Cici.
Kemudian dua bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan, satu masih ada di Suriah, satu tertangkap dari 19 orang di Makassar,” jelasnya.
“Kemudian punya menenatu Andi Baso yang terlibat kasus pengeboman gereja Oikemene di Samarinda 2016.
Artinya dari kelompok ini adalah terdapat bapak, ibu, anak dan menantu terlibat dalam aksi terorisme,” sambung dia.
Bahkana menurut Rusdi, kelompok ini juga memiliki kemampuan merakit bom.
Dengan kemampuannya tersebut, mereka merencanakan menebar aksi teror di sejumlah titik di Gorontalo, termasuk fasilitas milik Polri.
“Kelompok ini merencanakan kegiatan penyerangan Mako Polri, rumah dinas anggota polri dan rumah pejabat di Gorontalo dan juga berencana melakukan aksi perampokan pada beberapa toko di sekitar Gorontalo,” tutupnya.
S:law-justice.co
