INDONESIAKININEWS.COM - Eks Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi soal berita yang menyebutkan Presidium KAMI merencanak...
INDONESIAKININEWS.COM - Eks Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi soal berita yang menyebutkan Presidium KAMI merencanakan untuk meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatan apabila ada kericuhan demo.
Ferdinand Hutahaean tak habis pikir dengan isi dari pesan tersebut. Dia pun merasa bingung dengan kelakuan dan pemikiran organisasi itu.
Menurut Ferdinand, untuk bertemu dengan lurah saja tidak mudah dan belum tentu diterima, bagaimana bisa bertemu dengan presiden lebih mudah, terlebih meminta Jokowi untuk mundur.
"Mereka pikir mereka siapa sih? bingung saya! Mau nemuin lurah saja belum tentu diterima, kok merasa gampang bisa menemui presiden dan minta mundur gitu ya? haha kacau," cuit Ferdinand Hutahaean, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadi @FerdinandHaean3 pada Jumat, 19 Februari 2021.
Cuitan dari Ferdinand tersebut menanggapi unggahan twit dari Ketua Cyber Indonesia, Husin Alwi Shihab.
Husin Shihab menyebut tindakan mereka yang merencanakan wacana tersebut dengan tindakan yang jahat.
Dia menilai yang akan menjadi korban dalam hal ini bukan hanya Jokowi, akan tetapi berdampak kepada rakyat juga.
"Jahat sekali mereka, yang akan jadi korban bukan hanya @jokowi tapi rakyatnya jika mereka berhasil memprovokasi dan jika tidak ada yang mencegah," kata Husin Shihab.
Dia melanjutkan, pernyataan dari rencana tersebut menurutnya menjadi bukti kalau anggota dari organisasi itu bukan seorang nasionalis sejati.
Akan tetapi, lanjut dia, orang-orang seperti itu termasuk golongan yang haus dengan kekuasaan dan siap menghalalkan darah dari saudaranya sendiri.
"Ini bukti bahwa mereka bukan nasionalis sejati, tapi orang yang haus akan kekuasaan dan siap menghalalkan darah saudaranya sendiri," cuit Husin.
Dalam tangkapan layar yang dibagikan oleh Husin Shihab dari sebuah media, tertulis bahwa ada saran untuk membentuk tim kecil oleh Presidium KAMI.
Selain itu, dalam pesan tersebut dinyatakan juga rencana untuk meminta Jokowi mundur, jika terjadi kekacauan demo yang sama seperti pada saat Oktober tahun lalu.
Setelah Jokowi mengundurkan diri, mereka akan meminta Wakil Presiden naik dan bertugas untuk mengkoordinasikan kondisi bersama MPR.
Guna mempersiapkan sidang umum istimewa MPR, dan menetapkan kembali UUD 1945 yang asli.
S:PikiranRakyat-Bekasi