INDONESIAKININEWS.COM - Seorang mahasiswi cantik menjadi korban kebrutalan hingga meninggal dunia. Dia ditembak karena diduga menolak ajaka...
INDONESIAKININEWS.COM - Seorang mahasiswi cantik menjadi korban kebrutalan hingga meninggal dunia.
Dia ditembak karena diduga menolak ajakan menikah dari seorang pria.
Asma Rani adalah seorang mahasiswi kedokteran tahun ketiga.
Rani yang baru menjalani vaksinasi, baru saja naik becak bersama saudara perempuan iparnya ketika seseorang melepaskan tembakan.
Gadis itu telah dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya meninggal karena luka-lukanya keesokan harinya.
Mata Rani hampir tidak bisa terbuka sebelum kematiannya.
Namun, ia masih berusaha sekuat tenaga untuk menyampaikan sesuatu dalam video.
Wajah Lucu Kiano Tiger Wong Jadi obat Penyembuh Orang Ini
Baim Wong Saksikan Sendiri Proses Ruqiyah Indadari
Ayus Sabyan Dan Ririe Fairuz Akhirnya Resmi Bercerai
Gisel Bongkar Alasan Dirinya Mengaku Pada Video Syur Mirip Dirinya
Gisel Mengaku Kasihan Pada Penyebar Video Syur Dirinya
Suami Najwa Shihab Bongkar 3 Kekurangan Sang Istri yang Kerap Dielu elukan Seantero Indonesia
Mahasiswi dari Abbottabad Medical College ditembak mati di kampung halaman korban di Kohat, Pakistan.
Keluarga Rani menduga Mujahidullah dendam pada Rani karena ia menolak lamarannya.
Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya.
Keluarga Rani menuduh pelaku telah mengeluarkan ancaman sebelumnya.
Ayah Rani telah memohon keadilan dari pejabat tinggi.
Mereka juga memberi tahu polisi bahwa Mujahid adalah keponakan pemimpin lokal yang berpengaruh dan khawatir dia akan menggunakan pengaruhnya untuk membuat keponakannya lolos.
Tanggapan Sang Kakak, Amasya Manganang usai Sidang Perubahan Identitas dan Hidap Hipospadia
Bagaimana Cara Melatih Bayi Merangkak?
Dinikahi Putranya, Raja Mataram Minta Sang Pangeran Akhiri Hidup Sang Gadis Pujaan | Intisari Online
Namun, pihak berwenang dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa polisi adalah lembaga penegak hukum independen.
Mereka akan melanjutkan penyelidikan secara profesional dan membawa pelaku ke pengadilan.
"Yakinlah tidak akan ada bantuan khusus dan pelaku akan segera ditangkap," tambahnya.
Polisi Khyber Pakhtunkhwa menghubungi Badan Investigasi Federal (FIA) karena mengeluarkan surat perintah atas tersangka Mujahid.
Selama penyelidikan, terungkap bahwa Mujahid Afridi telah meninggalkan Pakistan ke Arab Saudi.
Dia mengatakan terdakwa telah berangkat ke bandara Islamabad segera setelah melakukan kejahatan.
Sebuah tim investigasi gabungan (JIT) juga telah dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan mahasiswa kedokteran ini. (*)
S:Gridpop