INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo membuat pengakuan bahwa dirinya juga pernah diajak melakukan kudeta Demokrat, s...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo membuat pengakuan bahwa dirinya juga pernah diajak melakukan kudeta Demokrat, seperti yang dialami Moeldoko.
Gatot mengaku sudah diajak untuk menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dari pucuk pimpinan Partai Demokrat (PD) lewat kongres luar biasa (KLB) tersebut.
Menanggapi pengakuan Gatot itu, salah seorang penggagas KLB Demokrat, Hencky Luntungan, menyebut pengakuan Gatot tersebut hanya halusinasi jika identitas pihak yang mengajak tidak diberi tahu.
“Memang yang ajak dia siapa? Kalau ada aja (kalau tidak menyebutkan nama yang mengajak) kan berarti halusinasi aja itu,” kata Hencky Luntungan dikutip dari detikcom, Rabu 10 Maret 2021.
Hencky mengungkapkan cerita Gatot terkait KLB Demokrat hanya karangan semata. Ia pun meminta Gatot menyebutkan nama dari orang yang mengajaknya.
“Iya lah (ngarang). Kasih tahu saja siapa yang pernah ketemu beliau,” tegas Hencky.
Lebih jauh, Hencky mengaku pernah berharap Gatot Nurmantyo memimpin Partai Demokrat. Namun bukan KLB saat ini, tapi pada KLB 2019.
“Dulu, saya berharap untuk beliau di KLB, dulu, 2019. Saya yang memintakan, tapi bukan langsung ketemu beliau. Saya nggak pernah langsung ketemu beliau,” ujarnya.
“Jadi wacana untuk meminta kan beliau pada 2019 itu, pada saat saya konpers di Simatupang,” imbuhnya.
Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebelumnya mengaku pernah diajak untuk menggulingkan AHY dari ketua umum Partai Demokrat lewat KLB. Namun Gatot menolaknya karena dia teringat jasa SBY.
Gatot menyinggung soal dia yang sempat digadang-gadang akan menjadi ketum Demokrat. Menanggapi tawaran itu, Gatot mengungkit jabatan yang pernah diamanahkan SBY kepadanya untuk menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
“Banyak yang bertanya kepada saya, bapak juga digadang-gadang menjadi Ketum Demokrat. Ya saya bilang siapa sih nggak mau, partai dengan 8%, besar, pernah ngangkut kepada Presiden. Ada juga yang datang kepada saya. Datang, ‘Wah menarik juga, gimana prosesnya?’ ‘Begini Pak nanti kita bikin KLB’, ‘KLB terus gimana?’ ‘Nanti dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu, mosi tidak percaya, AHY turun’. ‘AHY turun baru pemilihan, bapak pasti deh nanti begini-begini’. ‘Oh begitu ya?'” kata Gatot.
S:Makassar Terkini