INDONESIAKININEWS.COM - Ade Armando, pakar komunikasi dan pegiat sosial memprotes soal penerimaan mahasiswa baru melalui jalur prestasi pen...
INDONESIAKININEWS.COM - Ade Armando, pakar komunikasi dan pegiat sosial memprotes soal penerimaan mahasiswa baru melalui jalur prestasi penghafal Alquran.
Ade mempertanyakan keterkaitan antara menghafal Alquran dengan kemampuan yang dubutuhkan untuk menjadi sorang dokter.
Kebetulan, di dalam poster yang ia bagikan, terdapat kalimat berbunyi ‘Prodi Kedokteran banyak dipilih penghafal Alquran.’
“Oh jadi menghapal Al Quran dianggap kemampuan yang dibutuhkan untuk jadi dokter?” katanya di akun Twitter @Adearmando1 pada Sabtu, 27 Maret 2021.
Cuitan Ade Armando pun menuai pro dan kontra dari netizen. Sebagian ada yang sepakat dan mengatakan bahwa kedokteran tidak ada kaitannya dengan menghafal Alquran.
“Kalau seperti ini terus, kita akan ketinggalan didunia kedokteran. Karena yang punya kepintaran dan bakat itu nggak harus pintar kuasai hafalan agama. Tapi ke ilmuan dan keterbukaan pikiran akan kemampuan teknologi ilmu kedokteran,” kata @davitttts.
Ada pula yang meminta agar kesempatan yang sama juga diberikan kepada umat beragama lain yang menghafal kitab sucinya masing-masing.
“Sekarang banyak muncul jalur penghafal Al Qur’an dan Alkitab. Gak sekalian semua agama saja?” komentar @tabibitha.
“Penghapal Injil juga semustinya diberikan kesempatan yang sama. Hehe,” balas @dinal_gusti.
Namun, ada pula yang mengkritik Ade Armando dengan mengatakan bahwa itu hanyalah tes masuk.
“Tolong pak, kalau ngetwit otaknya dibawa. Itu kan baru tes masuk. Sama saja dengan tes masuk dengan tes matematika atau yg lainnya. Kecuali hafal alquran bisa langsung jadi dokter, baru ngomong begitu,” kata @lies_olies.
Selain itu, ada juga yang menjelaskan bahwa penghafal Alquran memiliki kualitas-kualitas yang dibutuhkan nantinya saat belajar kedokteran.
“Yang mampu Quran bukanlah orang sembarangan. Mereka adalah orang-orang pilihan Allah. Ketekunan, ketelitian dan kemampuan otak menghafal sudah teruji. Masih ada kaitannya dengan menghafal nama-nama obat dan fungsinya, metode penanganan pasien dan ketelitian dalam penelitian,” kata @Macro_Anwar.
Untuk diketahui, di dalam poster yang dibagikan Ade, terlihat informasi bahwa Universitas Andalas membuka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022 melalui seleksi mandiri dari jalur penghafal Alquran (hafiz).
Dalam kolom persyaratan, disebutkan bahwa pendaftar harus menghafal minimal 20 juz yang dibuktikan dengan sertifikat dari sekolah.
Selanjutnya, kampus akan melakukan tes hafalan kepada calon mahasiswa secara daring.
Dicantumkan pula bahwa calon mahasiswa yang mendaftar bebas memilih jurusan apapun.
S:Makassar Terkini
