INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Juru Bicara (Jubir) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi mengomentari sosok Gubernur DKI Jakart...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Juru Bicara (Jubir) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi mengomentari sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Akan tetapi, Dedek Prayudi bukan mengkritik hasil kinerja Anies Baswedan saat ini, melainkan janjinya saat kampanye dulu mengenai rumah dengan down payment (DP) 0 rupiah.
Sebagai informasi, program penyediaan rumah itu menjadi program andalan Anies Baswedan ketika dirinya melakukan kampanye pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 silam.
Setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun menyerahkan eksekusi pembangunan kebijakan program rumah DO 0 rupiah itu kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, Sarana Jaya.
Belakangan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengindikasikan adanya dugaan korupsi pembelian tanah program rumah DP 0 rupiah Pemprov DKI Jakarta oleh BUMD DKI Jakarta.
Menurut keterangan, realisasi program rumah DP 0 rupiah baru berjalan 0,26 persen atau 780 rumah dari target awal yang menargetkan 300.000 rumah selama lima tahun pemerintahan Anies Baswedan.
Melalui akun Twitter miliknya, Dedek Prayudi menyoroti pernyataan Anies Baswedan yang menegaskan bahwa program penyediaan rumah DP 0 rupiah itu hanya diberikan pada golongan miskin.
Halaman:
Sumber: Twitter @Uki23
“Saat kampanye, pak Anies menggarisbawahi bahwa rumah DP 0 diperuntukkan bagi orang miskin,” kata Dedek Prayudi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 11 Maret 2021.
Namun menurutnya, tingkat penghasilan masyarakat miskin di DKI Jakarta yakni sekira Rp500 ribu per bulan.
“Garis kemiskinan di DKI adalah 500ribu/bulan,” ujar Dedek Prayudi menjelaskan.
Setelah Anies Baswedan terpilih, dikatakan dia, program tersebut nyatanya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan Rp4 juta hingga Rp7 juta per bulan.
“Ketika terpilih, program ini ternyata diperuntukkan bagi warga berpenghasilan 4-7juta/bulan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dedek Prayudi menilai program tersebut gagal karena banyak kebohongan dan dugaan korupsi yang menyertainya.
“Karena program bohong (& korup), sekarang gagal,” ucap Dedek Prayudi mengakhiri.
Saat kampanye, pak Anies menggarisbawahi bahwa rumah DP 0 diperuntukkan bagi orang miskin. Garis kemiskinan di DKI adalah 500ribu/bulan.
Ketika terpilih, program ini ternyata diperuntukkan bagi warga berpenghasilan 4-7juta/bulan.
Karena program bohong (& korup), sekarang gagal. pic.twitter.com/3qUsMwLSFE— Dedek Prayudi - Uki || ig: @uki_dedek (@Uki23) March 10, 2021.
S:PikiranRakyat-Depok