INDONESIAKININEWS.COM - Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando mengunggah video youtube di channel Cokro TV tentang seputar aksi bom di K...
INDONESIAKININEWS.COM - Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando mengunggah video youtube di channel Cokro TV tentang seputar aksi bom di Katedral Makassar.
Ade mengungkap bahwa sosok Amien Rais, Din Syamsuddin, dan Rizieq harus bertanggung jawab. Menurutnya, para teroris terjebak pemikiran bahwa mereka dizalimi Pemerintah Kafir.
“Para pelaku bom bunuh diri adalah mereka yang percaya Islam di Indonesia ditindas, dizalimi oleh pemerintah kafir. Mereka percaya kaum nonmuslim adalah musuh,” kata Ade Armando, Selasa (30/3/21).
“Yang harus kita ubah bersama adalah mindset keagamaan yang membawa manusia menjadi biadab.,” imbuh Ade.
Video yang ia unggah berjudul: “RIZIEQ, AMIEN, DIEN TURUT BERTANGGUNGJAWAB ATAS TRAGEDI MAKASSAR, Logika Ade Armando.”
Dalam episode LAA kali ini, Ade Armando beragumen bahwa narasi 'kita' vs mereka telah menjadi penyebab kebencian antar kelompok, salah satunya kelompok antar agama.
“Saksikan selengkapnya di Logika Ade Armando hanya di Cokro TV,” tulisnya.
Sementara sebelumnya secara terpisah diberitakan, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan berinisial LL ternyata sudah siap mati syahid.
Hal itu diungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menyebut LL sudah meninggalkan surat wasiat sebelum beraksi pada Minggu (28/3) pagi.
Dalam surat yang ditinggalkan kepada orang tuanya itu, pelaku bom Makassar tersebut berpamitan.
"Isinya (suratnya, red) berpamitan dan mengatakan siap untuk mati syahid," kata Jenderal Listyo dalam konferensi pers di Mapolda Sulsel Makassar, Senin (29/3).
Saat melakukan aksi teror itu LL juga mengajak serta istrinya berinisial YSF. Perempuan itu baru dinikahi LL sekitar enam bulan yang lalu.
Menurut polisi, LL dan YSF dinikahkan oleh Rizaldi yang sudah ditangkap Tim Densus 88 Antiteror pada Januari 2021.
Rizaldi merupakan bagian dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina pada 2018.
S:Netralnews