INDONESIAKININEWS.COM - Anggota Komisi I DPR menyebut problematika tenggelamnya KRI Nanggala-402 sangat kompleks, mulai pengadaan alat utam...
INDONESIAKININEWS.COM - Anggota Komisi I DPR menyebut problematika tenggelamnya KRI Nanggala-402 sangat kompleks, mulai pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) hingga kesejahteraan prajurit. Sukamta mengungkapkan duit kompensasi perjalanan seperti kru KRI Nanggala-402 memprihatinkan.
"Selama ini saya kira kita prihatin sekali kalau kita bicara anggaran ini. Misalnya awak kapal kita yang berlayar seperti Nanggala yang kita semua berduka, ini kalau dilihat dari kompensasi kesejahteraannya dalam keadaan normal itu menurut saya tidak layak sebetulnya," kata Sukamta dalam siaran CNN Indonesia TV seperti dikutip pada Selasa (27/4/2021).
"Kompensasi perjalanan itu per harinya masih untuk naik ojek dari rumah ke kantor nggak cukup gitu loh. Jadi kita berharap kesejahteraan ini tidak dikorbankan," kata Sukamta.
Sukamta berharap kru yang gugur di KRI Nanggala-402 dinaikkan pangkat agar uang pensiun yang diterima keluarga meningkat.
Soal evaluasi alutsista, Sukamta menyebut Komisi I DPR sudah punya panitia kerja (panja) terkait. Panja Alutsista Komisi I DPR ini disebut menemukan sejumlah hal untuk jadi bahan evaluasi pemerintah.
"Memang kalau kita lihat kondisi kita di lapangan ini memang memprihatinkan sebetulnya. Kita sudah sampaikan temuan-temuan kita ini kepada pemerintah, kapal kita, kita punya sekian banyak kapal tetapi yang layak kira-kira less than 30 persenlah ya, yang layak jalan itu kita sudah tahu. Kemudian pesawat kita lebih-kurang begitu, alat-alat alutsista yang lain tank-tank kita juga begitu. Jadi situasi umum kita sebetulnya memprihatinkan kalau kita bicara apa adanya ya," ucap politikus PKS itu.
Komisi I DPR mendorong pemerintah bijak dalam alokasi anggaran pengadaan alutsista. Sukamta turut membahas pelaksanaan minimum essential force (MEF) Kementerian Pertahanan yang disebutnya akan ditinjau Komisi I DPR terlebih dahulu.
s: detik.com